Tags

, ,

“yoon ah, orang yg menjemputmu sudah datang. . .”
Aku menoleh kearah eomma. Dibelakangnya berdiri seorang laki2 berpakaian jas hitam rapi.
“aku pergi dulu eomma. . .” pamitku pelan.
“hati2lah. . . Mianhae. . .” eomma memelukku sejenak kemudian menatapku hingga aku naik mobil.
Sepanjang perjalanan aku hanya merenung. Mencoba meredam rasa sakit oleh kenyataan ini. Dan dalam sekejab, ternyata aku sudah sampai disebuah rumah mewah.
Laki2 itu membawaku masuk dan mengantarkanku kepada sepasang suami istri yg sedang duduk diruang tengah.
“tuan, nyonya, nona kim sudah tiba!” ucapnya kemudian membungkuk sejenak dan meninggalkanku bersama mereka. Aku membungkuk, memberi hormat kepada mereka.
“jadi kau yg bernama kim yoon hye? Cantik sekali. . .” kata wanita itu lembut.
“kamsahamnida. . .” ucapku pelan.
“duduklah. . . Kami ingin membicarakan sesuatu dgnmu. . .”
Aku menuruti kata2 tuan lee untuk duduk disofa itu. Baru saja tuan lee akan berbicara, tiba2 matanya membelak dan langsung berdiri “LEE HYUK JAE APA YG KAU LAKUKAN??” bentaknya marah.
Aku menoleh kebelakang dan ikut berdiri. Kulihat seorang namja yg sedang memeluk mesra seorang yeoja yg berpakaian sungguh amat sangat sexy.
“hyukie, kenapa kau bawa wanita murahan itu kemari??” bentak nyonya lee.
Laki2 itu tertawa kecil “kalian tidak pernah memikirkan perasaanku bukan?! Jadi untuk apa aku memikirkan perasaan kalian??”
“LEE HYUK JAE, BERANI2NYA KAU_”
“ah, apa gadis itu calon istriku?? Lumayan cantik,,” laki2 itu mengedipkan sebelah matanya padaku. Detik itu juga aku jijik melihatnya.
“hyuki jaga sikapmu! Cepat bawa dia pergi!!” bentak nyonya lee.
“aku juga tidak ingin lama2 disini!! Sampai jumpa calon istriku!! Sayang ayo kita kekamar, aku punya gaya yg hebat untukmu. . .” dibawanya yeoja itu naik kelantai atas.
Calon istri?? Calon istri?? Apakah dia yg akan menjadi suamiku? Laki2 menjijikkan itu? Bagaimana bisa aku menyerahkan hidupku padanya? Bagaimana bisa??
“kami benar2 malu padamu yoon ah. . .”
Aku mengerjap kaget kemudian duduk kembali. Tuan lee sedang memijat2 pelipisnya.
“aku tau putraku benar2 tidak pantas untukmu. . .dan aku tau kau tidak akan pernah menginginkan suami sepertinya. . . Seperti yg kau lihat, dia benar2 buruk! Dan kami memerlukan bantuanmu yoon ah. . . Kami berharap dgn kau menjadi istrinya kau bisa merubahnya menjadi baik. . . Kami sangat berharap padamu yoon ah. . .”
Aku terdiam menatap mereka. Sekuat tenaga aku menahan air mataku, pernikahan seperti apa yg akan kujalani bersama laki2 menjijikkan itu?? Kehidupan yg bagaimana??
“tolonglah kami yoon ah. . .” pinta nyonya lee.
“aku. . .”
Tiba2 saja ponselku berbunyi. Aku menatap mereka berdua. Tuan lee mengangguk pelan sebagai tanda memperbolehkanku menjawab telp.ku.
“yeobseo??” jawabku pelan “mwo??” saat ini juga aku merasa nyawaku tercabut dari ragaku.

“saudari tidak bisa diselamatkan dalam kecelakaan itu, dia meninggal saat ada diperjalanan, maaf. . .”
Aku menghampiri dan menatap gamang seorang wanita diranjang itu. Air mataku jatuh. Kugenggam tangannya yg dingin. Tak kulihat lagi senyum yg hangat itu.
“eomma. . .” air mataku semakin deras.
Kenapa?? Kenapa semua orang yg kucintai meninggalkan aku? Kenapa mereka tidak mengajakku pergi juga? Kenapa??
Seseorang memelukku. “yoon ah, bersabarlah. . .” aku mendengar bisikan nyonya lee ditelingaku, dan itu membuat tangisku pecah.
Aku merasa benar2 hancur sekarang. Kini aku sendiri. Benar2 sendiri. Dosa apakah aku tuhan hingga kau menghukumku seperti ini??
***

Aku tidak tau lagi apakah saat ini aku mengenal kata bahagia. Dalam sekejap hidupku berubah total. Apakah aku begitu buruk hingga tuhan menghukumku seperti ini?? Hanya dalam waktu tiga hari aku kehilangan segala2nya. Dan dalam waktu seminggu, aku sudah menjadi istri dari laki2 menjijikkan itu. Untuk pertama kalinya, aku berharap untuk tidak pernah dilahirkan.
“asal kau tau, aku tidak akan pernah menjadi suami yg baik! Aku menikah dgnmu hanya terpaksa karna appa mengancamku akan mengirimku keluar negeri!”
Aku menoleh saat mendengar suara itu. Kutatap laki2 itu dingin “terserah padamu tuan lee, aku tidak perduli dgn kehidupanmu! Aku tidak pernah berharap kau bisa jadi suami yg baik karna akupun berharap untuk tidak hidup lagi didunia ini, apalagi menikah dgnmu! Aku heran kenapa kau tidak memilih keluar negri saja, dgn begitu kau bebas melakukan apapun keinginanmu!” sautku dingin sambil berjalan masuk kekamarku dan menutup pintu.
Aku berjalan kearah balkon dan duduk disana menatap langit. Aku sudah terlalu lelah untuk menangis sekarang. Yg kulakukan, hanya berfikir, aku harus kuat! Karna sekarang aku sendiri, jadi aku harus bisa melindungi diriku sendiri. Beruntung apartement ini memiliki dua kamar. Tapi tetap saja, aku merasa jijik dengan saat melihat laki2 itu.
Pernikahan. . . Apa itu pernikahan? Aku tidak tau. . . Yang aku tau, pernikahanku adalah kehancuranku. . . Tidak ada cinta, tidak ada kasih sayang dan tidak ada rasa suka, yg ada sebaliknya, aku benar2 membencinya! Membenci dia yg disebut sebagai suamiku itu.
Dan tiba2 saja aku teringat pada jaejong. Seketika itu juga air mataku jatuh. . . Apa alasannya pergi meninggalkanku?? Kenapa dia tega? Kenapa??
***

Seharian ini aku mencari pekerjaan. Aku berhenti dari kuliahku, meskipun sebelumnya tuan lee menawariku untuk pindah keuniversitas yg sama dgn hyuk jae, tidak terima kasih! Aku tidak ingin melihat namja menjijikkan itu.
Akhirnya aku mendapatkan pekerjaan disebuah restaurant dan menjadi writter.