Tags

, , ,

= ryowook =

Aku membeku mendengar kata2 mereka. Pelacur. . .?? kata itu menusuk tepat dijantungku. Bagaimana mungkin hye soo. . . apakah hal itu yang selama ini ia sembunyikan?? Bahwa kenyataannya dulu ia adalah seorang pelacur?? Tidak, tidak, itu tidak benar. . .yang benar adalah ia dipaksa menjadi seorang pelacur.
“pergi atau aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!!”
Aku mendengar kata2nya penuh dengan kebencian. Aku memejamkan mata kuat2, inikah kenyataan yang begitu ingin kuketahui??
“coba saja!!” tantang namja itu.
Aku sudah tidak tahan lagi, tidak akan kubiarkan laki2 itu menyentuh hye soo lagi. Aku melangkah keluar dengan menahan amarahku.
“lepaskan dia!!!” kataku.
Hye soo tersentak menatapku, tapi aku tidak perduli.
“jangan campuri urusan kami!!” kata namja itu.
“kau menyakiti gadisku!!” kataku tertahan.
“gadismu?? Cih,, dia gadis semua laki2!! Kau bayar berapa dia hingga mau bersamamu??”
DUAAK. . .
“AAAARRGGHH. . . SHIT!!!”
Aku menghantamkan kamera yang kupegang kekepalanya hingga berdarah “berhenti memperlakukan dia seperti gadis murahan!!” kataku tajam.
Laki2 itu mengerang sambil memegang dahinya yang berdarah “sial. . . lihat saja, aku tidak akan melepaskanmu!!!” katanya sambil kembali kemobilnya dan segera pergi meninggalkan kami.
Aku berbalik menatap hye soo. Gadis itu membekap mulutnya sambil membelak menatapku. Kuulurkan tanganku untuk menyentuh lengannya tapi ia menepisnya. Hatiku terasa tertusuk. Tidak hye soo. . . aku bukan pria seperti mereka. . .
“jangan. . .sentuh. . .aku. . .”
Aku menatapnya sendu. Kurasakan tetesan2 hujan mulai turun.
“sekarang kau tau bukan betapa rendahnya diriku??” ucapnya sambil terisak.
Tidak, jangan menangis, aku benar2 sakit melihat air matanya.
“aku tidak pantas untukmu kim ryeowook ssi, aku ini kotor. . . sekarang kau sudah mendapatkan alasan yang tepat bukan?? Jangan menggangguku lagi!!” ia berjalan mundur kemudian berlari menjauhiku.
Aku hanya bisa terdiam melihatnya. Kenapa?? Kenapa harus dia yang mengalami semua ini?? Kenapa dia??
Kubiarkan hujan deras mengguyurku. Mendinginkan fikiranku, dan menghapus semua beban yang ada. Apa yang harus kulakukan kini?? Aku begitu mencintainya, tapi. . .

= song hye soo =

Aku terus berlari melawan hujan. Ini seperti de javu, ketika aku pergi meninggalkan jung soo oppa. kenapa aku begitu jahat?? Membiarkan semua orang terluka karna aku?? Apakah seharusnya aku sudah tidak pantas untuk hidup lagi tuhan??
Kini ia tau siapa aku!! Aku hanyalah gadis murahan yang tidak pantas untuk masuk kekehidupan orang lain karna kehadiranku, hanya akan mengotori kehidupan mereka. Dan aku benci hal itu. air mataku terus mengalir. Aku tidak tau apa yang aku tangisi, keadaanku kah?? Nasibku?? Atau karna ia tau kenyataannya?? Aku tidak tau. . .
Akhirnya ketika kakiku tidak sanggup lagi untuk melangkah, aku terjatuh. Aku tidak tau aku berada dimana, semuanya kabur oleh air mataku yang bercampur dengan hujan. Perih. . . kini aku tau bagaimana perasaan seorang wanita yang telah direnggut paksa kehormatannya. Kini aku tau bahwa tubuh dan harga diri adalah hal yang terpenting untuk seorang wanita, karna tanpa itu semua, wanita hanya akan menjadi sampah yang kotor dan pantas untuk dibuang. Sebegitu menyedihkannya aku??
“agashi, gwenchana??”
Aku mendengar seseorang bertanya kepadaku. Aku hanya terisak sambil mengangkat wajah menatapnya meskipun aku tidak bisa melihatnya jelas.
“song hye soo ssi?? Benarkah ini kau??” tanyanya terkejut.
Aku tidak sanggup untuk menjawab. Aku tidak sanggup untuk mengeluarkan suaraku. Yang bisa kulakukan, hanya lah meremas baju bagian dadaku, karna disana terasa perih. . .
“ada apa denganmu?? Ayo ikut aku!!’
Kubiarkan laki2 itu membawaku kemobilnya. Aku merasa asing dengannya, tapi yang jelas, dia mengenalku. Dan aku tidak perduli lagi siapa dia, bukankah aku sudah hancur dari dulu?? Tubuhku terasa panas dan semakin lama semuanya menjadi gelap. . .

Aku mengerjapkan mataku silau. Kepalaku terasa pusing dan tubuhku terasa panas, tapi anehnya aku menggigil saat ini. Aku menatap sekelilingku dan menyadari bahwa aku berada disebuah apartement mewah. Aku tidak tau apartement ini milik siapa.
“kau sudah bangun??”
Aku menoleh dan mendapati seorang namja sedang menghampiriku. ia tersenyum lembut padaku sambil memegang secangkir teh hangat.
“dimana aku??” tanyaku sambil berusaha bangun.
Ia meletakkan cangkir itu dimeja dan membantuku untuk bersandar pada tempat tidur.
“kau ada diapartementku!!” jawabnya singkat.
“siapa kau??” aku tidak ingat pernah mengenalnya, tapi aku merasa familiar dengan senyuman hangat itu.
“kau lupa padaku hye soo ssi?? Aku kim jong woon!!” jawabnya sambil menyodorkan secangkir teh tadi kepadaku “minumlah. . .”
Aku menyesap teh hangat itu dan seketika tenggorokan dan perutku terasa hangat juga. “kim jong woon??” tanyaku masih bingung.
“kau benar2 lupa kepadaku rupanya. . .”
“tunggu dulu. . . kau . . .”
“sudah ingat??”
Aku tersenyum pahit “ya. . .” desahku pelan. kemudian aku baru menyadari, aku hanya mengenakan sebuah kemeja yang kebesaran, sepertinya kemejanya.
“bajuku. . .”
Jong woon tersenyum “pakaianmu basah semua kemarin, jadi aku menggantinya. . .”
“kau. . .yang menggantikannya??”
“ya. . . tapi tenang saja, aku tidak berbuat apapun terhadapmu. . .” kata laki2 itu sambil beranjak dari duduknya “kubuatkan kau bubur, tadi dokter sudah memeriksamu, kau demam, untuk sementara tinggalah dulu disini, biar aku yang merawatmu. . . kau masih berkerja seperti itu??”
Aku menggeleng pelan “dia sudah meninggal lima tahun yang lalu!!”
“itu bagus!! Kau bisa bebas sekarang!!” saut jong woon sambil berjalan kedapur.
Aku hanya menatapnya sambil tersenyum pahit. Bagaimana aku bisa bebas kalau tubuhku sudah terlanjur kotor??
Kuamati sekeliling tempat ini. Tidak berubah. . . masih seperti dulu saat aku pertama kali keapartement ini. Sekarang aku mengingatnya dengan jelas. Diantara2 laki2 yang meniduriku, tidak ada yang sebaik dirinya. . .