Tags

, , ,

Bell apartement berbunyi ketika shiwon sedang membetulkan letak dasinya. Dihampirinya pintu apartement dan membukanya.
“woon ah, apa kabar???”
“oh, jung soo hyung. . . masuklah!!”
“maaf aku tidak bisa datang keacara pernikahanmu, aku harus keluar kota kemarin!!”
“tidak apa2. . . aku tau kau dibutuhkan banyak orang, sebagai dokter kau harus bersikap profesional!!”
“lalu, dimana istrimu?? Aku ingin melihatnya!!”
“dia masih ganti baju mungkin, tadi ia baru saja mandi!! Kau mau ddabokki??” tanya shiwon sambil mengambil segelas air untuknya dan untuk jung soo.
“masakannya??”
“bukan, masakanku!! Dia kelelahan, jadi aku yang memasak!!”
“aigooo. . . kau romantis sekali!!”
Shiwon langsung tersedak saat minum “berhentilah berbicara hal yang tidak2!!”
“eh, woon ah, kenapa selama ini kau tidak pernah memberitahuku tentang istrimu itu?? tiba2 saja ada undangan pernikahan untukku, jujur aku merasa sedikit aneh!!”
“apa2an kau itu, sudah makan saja ddabokkinya, kau tidak kerumah sakit??”
“sebentar lagi!!” saut jungsoo sambil melahap ddabokki.
“bagaimana kalau berangkat bersamaku??”
“aku bawa mobil sendiri woon ah!!”
“ah, ne, araseo!!” jawab shiwon. Tiba2 dilihatnya young ri yang baru saja keluar dari kamar menghampiri mereka “young ri, kenalkan ini jung soo hyung!!” kata shiwon.
Jungsoo cepat2 menghabiskan sisa ddabokki dimulutnya dan meneguk segelas air sambil berbalik kebelakang.
ppuuuuffrr. . .
sunyi. . . shiwon shock hingga ternganga melihatnya. Jungsoo membelakkan matanya, shock juga. Sedangkan young ri hanya berdiri diam terpaku dengan wajah basah bekas semburan air dari mulut jung soo.
“k. . .ka. . .kau tidak apa2??” tanya shiwon pelan sambil menatap gadis itu. kemudian diraihnya tissue dan mengusap wajah young ri pelan.
Young ri menepis tangan shiwon dengan kasar “APA YANG KAU LAKUKAN???” bentaknya pada jung soo.
“ba. . .bagaimana bisa ka. . .kau bisa jadi istri shiwon??” tanya jung soo tidak percaya.
“apa maksudmu hyung?? Kau kenal young ri??” tanya shiwon skeptis.
“ja. . .jadi. . . woon ah, gadis ini hamil karna kau??”
“yaak!!! Kau dokter gadungan itu???” teriak young ri yang baru sadar “mau apa kau kemari??? Kesini kau!!”
“huwaaaa. . . woon ah, tolong akuuuu!!!” sontak jung soo langsung sembunyi dibalik punggung shiwon saat young ri ingin menjambak rambut jung soo lagi.
“yaak kemari kau dokter palsu!!” young ri berusaha meraih kepala jung soo tapi terhalang oleh tubuh shiwon.
“young ri hentikan!!” kata jung soo.
“jangan kabur lagi kau!! dasar dokter bodoh!!”
“woon aaah. . . tolooong. . .”
“young ri berhenti!!!” bentak shiwon, tapi tidak didengarkan oleh gadis itu.
“kau itu hamil!! Hamil!! Hamiiill!!! Jadi aku tidak bodoh!!!”
“apa kau bilang?? kau itu bodoooh!!!”
“gyaaaa…..”
“YOUNG RI BERHENTI!!!” teriak shiwon dan langsung membungkam mulut gadis itu dengan bibirnya. . . (diulang: BIBIRNYA!!!)
“…………..”
“………….”
“…………..”
Shock. . . shiwon terkejut dengan apa yang telah dilakukannya. Sementara jung soo hanya ternganga melihatnya. Sedangkan young ri mungkin sudah berubah menjadi patung.
Shiwon melepaskan bibir young ri kemudian menarik jung soo pergi “ayo kita pergi hyung!!”
“a. . .a . . .apa dia ba. . .baik2 saja??” tanya jung soo yang masih menatap young ri.
“biarkan saja, nanti juga akan sadar sendiri!!” saut shiwon cepat sambil menutup pintu apartement.
“wuaaa woon ah, caramu menaklukkannya benar2 romantis. . .”
Shiwon langsung tergelagap “su. . sudah jangan dibahas!!!”
“hei, sepertinya aku perlu belajar kepadamu nanti!!” jung soo menyenggol lengan shiwon dengan sikunya membuat namja itu semakin gugup.
“diamlah hyung, atau kau akan masuk rumah sakit nanti!!”
“ah, bukankah setiap hari aku juga ada dirumah sakit. . .”
“diam atau kubunuh kau!!”
“ah, jangan malu begitu. . .”
“hyung cukup!!!”
Sementara itu didalam apartement. Young ri masih terpaku. Sepertinya arwahnya belum sepenuhnya kembali keraganya. Ia mengangkat tangannya kemudian dipukulnya kepalanya pelan sambil mengerjap “aku pasti sedang berhalusinasi. . .” gumamnya pelan.
****

“MWOYA KAU HAMIL???” yoon hye memekik sambil menatap gadis itu dengan mata melotot maksimal.
Young ri mengangguk2 pelan “yoon ah, aku benar2 bingung. . . kenapa aku bisa hamil??”
Raut wajah yoon hye langsung berubah “apa maksudmu??”
“kau tau kan kalau aku tidak pernah tidur dengan namja, dan tiba2 saja aku hamil. . . “
“kau. . .”
“demi tuhan yoon ah, aku tidak pernah tidur dengan seorang namja. . .aku sendiri bingung kenapa aku bisa hamil, aku sudah periksa banyak rumah sakit dan membeli sepuluh alat tes kehamilan tapi semuanya mengatakan bahwa aku hamil. . .”
“se. . . sejak kapan kau hamil??”
“saat ini kandunganku sudah tiga bulan. . .”
“kau sudah hamil tiga bulan dan baru memberitahuku sekarang??”
PLETAK. . .
“yaak appayo!!!” yoon hye meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.
“siapa suruh kau pergi keluar negri begitu lama dan tidak bisa dihubungi??”
“tunggu dulu. . . kau bilang kau hamil dua bulan. . . waktu itu. . .” yoon hye teringat kejadian saat dihotel itu “young ah, kau benar2 tidak tau dengan siapa kau hamil??”
“aku ini masih perawan tau?!!” dengus young ri.
Yoon hye menelan ludahnya. Kenapa bisa begini?? “la. . .lalu, apa yang akan kau lakukan??”
“tentu saja melahirkannya!!”
“tan. . .tanpa seorang ayah??”
“oh itu, aku sudah menikah!!”
“MWO??” lagi2 yoon hye melotot “dengan siapa?? Apa dia yang menghamilimu??”
“aniyo. . .” young ri menceritakan semuanya kepada yoon hye tanpa ada satupun yang terlewat “jadi seperti itu. . .”
Yoon hye masih membeku ditempatnya. Young ri mengibas2kan tangannya kedepan wajah gadis itu “hei, kau kenapa?? Kim yoon hye ssi?? YOON HYE!!!”
Yoon hye tersentak kaget “ya??”
“aku sudah bicara panjang lebar dan kau malah melamun??” young ri menatap tajam.
“a. . .aku mendengarkannya!! Tidak kusangka choi shiwon baik sekali kepadamu. . .”
Young ri menghela nafas pelan “ya. . .”
Tiba2 saja ponsel young ri berbunyi. Sebuah pesan singkat masuk keponselnya “oh, aku harus pulang yoon ah, shiwon sudah mencariku!! Besok aku kemari lagi, anyeong!!”
“a. . .anyeong. . .” jawab yoon hye pelan. begitu pintu apartementnya tertutup, cepat2 diambilnya ponselnya dan menghubungi seseorang.
“yeobseo??”
“yeobo GAWAT!!!” pekiknya begitu hyuki menjawab telphonnya.
“waeyo??”
“young ri hamil!!!”
“mwo??”
“dia hamil!!”
“siapa??”
“young ri!!”
“lee young ri??”
“ye!!”
“MWOYA??? Di. . .dia hamil??”
“benar. . . dan parahnya dia tidak sadar sudah melakukan hubungan badan dengan seseorang!! Dia mengira ia hamil tiba2 seperti bunda maria yang mengandung jesus tanpa tidur dengan namja!!”
“memangnya siapa yang menghamilinya??”
“paboya!! Sudah pasti ini karna kejadian dihotel itu!! pasti terjadi sesuatu antara young ri dan temanmu itu!!”
“aku benar2 tidak menyangka kalau young ri dan shiwon melakukan itu, bukankah mereka sama2 mabuk saat itu?? tapi hal itu bisa saja terjadi. . .”
“apa katamu tadi?? Shiwon?? Choi shiwon??”
“benar, kenapa??”
“dia suami young ri!!”
“mwo??”
“laki2 itu sudah menikah dengan young ri!!”
“bukankah itu bagus?? Itu artinya dia bertanggung jawab!”
“tapi dia juga tidak sadar kalau ia pernah melakukannya dengan young ri. . . ia menikah dengan young ri hanya karna kebetulan saja. . .” kemudian yoon hye menceritakan semua yang didengarnya dari young ri.
“tunggu dulu, maksudmu mereka menikah tapi shiwon tidak tau kalau young ri mengandung anaknya dan young ri tidak tau kalau shiwon adalah appa dari anak yang dikandungnya??”
“benar!!”
“……..”
“……..”
“……..”
“……..”
“jjagiya, kau tau bukan kalau aku mencintaimu.??”
“ne,”
“dan kau mencintaiku bukan??”
“ne,”
“kalau begitu tutup mulutmu rapat2, jangan sampai mereka tau tentang kejadian dihotel itu!!”
“ke. . .kenapa??”
“karna mereka berdua bisa membunuh kita begitu mereka tau!!”
Cegluk. . .
Yoon hye menelan ludahnya “n. . .ne. . . kita tutup mulut rapat2!!”
“saranghae. . .”
“na. . .nado saranghae. . .”
[bayangin ada aura mencekam diantara mereka]
****