Tags

, , ,

Cast : yoonjae couple

Holla, saya balik lagi,, tetap dengan keluarga sarap saya, hohoh. . . yang belum tau silahkan baca dulu family by accident part 1 sampai 9, kemudian family by accident [yoonjae couple, honeymoon gagal?!], lalu family by accident [yoonjae couple, anyversari], dan masih ada family by accident [yoonjae couple, we got married], baru baca ini, hahahah. . .
Ok deh, happy reading,,

=kim yoon hye=
Aku menguap lebar-lebar sambil berguling-guling tidak jelas dikasur. Udara terasa sangat dingin. Ini adalah musim dingin dijepang. Kenapa aku berada dijepang?? Itu karna hisa kun akan melangsungkan pernikahannya dinegeri sakura ini.
Aku, hyuki, ji eun eonni, yong jae oppa, minyeo eonni, dan taekyung hyung telah berangkat lebih dulu kejepang untuk membantu yui chan dan hisa kun menyiapkan pernikahannya, baru dua hari lagi semua keluarga akan datang kemari. Jeremy dan jaeyoon akan datang belakangan karna cuaca yang sangat dingin saat ini. dan kami tidak ingin mereka sakit karna tidak bisa beradaptasi.
Hmm. . . jika mendengar kata pernikahan, aku benar-benar tidak menyangka kalau aku dan hyuki sudah menikah selama setahun lebih dua bulan. Tapi saat itu aku masih belum menyukainya, jadi bisa dikatakan aku memutuskan untuk hidup bersamanya ketika jaeyoon lahir, dan itu masih tujuh bulan lalu. Omo. . . berarti kami ini termasuk masih pengantin baru?? Tapi kenapa aku sama sekali tidak merasa seperti itu?? =_=”
Mari kita flashback sejenak. . . aku bertemu hyuki saat musim panas didesa hahoe bulan juli tahun lalu. . . dan itu juga yang menyebabkan kami terpaksa harus menikah tiga bulan kemudian, tepatnya bulan oktober karna aku sempat berpisah dengannya selama dua bulan, tidak usah kujelaskan kenapa, kalian bisa membacanya di ff family by accident part 1 sampai 9!! tujuh bulan yang penuh perjuangan, akhirnya putraku lahir dibulan mei. . . lee jaeyoon, kenapa hanya tujuh bulan?? Karna saat aku menikah dengan hyuki aku sudah hamil sebulan lebih, sekarang kalian tau kenapa aku terpaksa menikah dengannya, it’s couse a accident,,
hmm. . . itu sudah 10 bulan pertemuanku dengannya dan tujuh bulan aku menikah dengannya.
Selama tujuh bulan itu percaya atau tidak, aku belum sepenuhnya mencintainya. . . baru saat kelahiran jaeyoon, kami sama-sama menyatakan saling mencintai dan mulai dari hari itulah aku menghitung kehidupanku bersamanya. Kami merayakan anyversari kami yang pertama saat jae yoon sudah berumur lima bulan, dan dua bulan kemudian, saat inilah aku berada. . . jadi aku merasa menjadi istri sesungguhnya sama dengan umur jae yoon saat ini, tujuh bulan!!
Masih tujuh bulan, tapi aku merasa sudah tinggal bersama keluarga aneh ini lama sekali, bagaimana tidak?? Selalu saja ada kejadian-kejadian aneh yang muncul dalam keluargaku itu. buruk?? Kurasa tidak, dan aku yakin kalian juga menganggapnya tidak!!
Aku merasakan seseorang naik keatas tempat tidur. dan aku yakin itu pasti dia, suamiku yang bodoh dan menyebalkan itu. aku hanya diam saja tidak beranjak dari posisiku yang sedang tidur tengkurap tidak jelas ditempat tidur.
“apa yang kau lakukan??” tanyanya sambil merangkak diatas tubuhku dan akhirnya menindihku sambil meletakkan kepalanya disamping wajahku. Dari aromanya, aku tau ia baru saja mandi.
“aku sedang menghitung-hitung berapa lama kita menghabiskan waktu bersama. . . dan ternyata itu baru tujuh bulan. . .” jawabku sekenanya.
“kenapa tujuh bulan??” bisiknya pelan. hembusan nafasnya yang hangat menerpa telinga dan leherku.
“aku menjadi istrimu yang sesungguhnya sama dengan umur jaeyoon. . . baru tujuh bulan, padahal aku merasa sudah bertahun-tahun hidup denganmu. . . sangat membosankan. . .”
“yaa!! Apa maksudmu??” teriaknya tepat ditelingaku.
Aissh. . .” kau bisa membuatku tuli hyu!!!”
“kau bosan hidup bersamaku?? Jangan bilang kalau kau ingin bersama yonghwa!! Andwae!!!”
Aku membalikkan badanku dengan susah payah dan menatapnya. Wajahnya yang hanya lima senti dariku itu terlihat kesal. Entah kenapa aku sangat menyukai ekspresi kesalnya. Aku terkekeh pelan “aniyo. . . hanya saja aku merasa kita sudah hidup bertahun-tahun. . .” jawabku sambil melingkarkan tanganku kelehernya.
“benarkah?? Tapi kenapa aku merasa baru kemarin kita menikah hmm??”
“otakmu dan otakku berbeda, jadi pandangan kitapun berbeda!!” sautku.
Hyuki memutar bola matanya “bukankah perbedaan itu yang membuat kita menjadi satu?? Kita bisa saling melengkapi dan mengisi kekurangan masing-masing!!”
“yaa!! Jangan lupa, yang membuat kita bersatu itu karna soju!! Kalau tidak, jangan harap aku mau menikah dengan orang sebodoh kau!!”
Rahang hyuki mengeras, sepertinya ia marah, hohoho. . .
“jadi kau menyesal sudah menikah denganku??” tanyanya dingin.
“aniyo. . .” jawabku sepolos mungkin.
Ia mengerutkan keningnya “lalu kenapa kau bilang. . .”
Aku tertawa kecil sambil mempererat rangkulanku “dasar bodoh!! Kenapa kau selalu saja memikirkan hal-hal yang sulit?? Aku bahagia hidup bersamamu bukankah itu sudah cukup?? Jangan memikirkan hal-hal yang lainnya lagi, araseo?!”
Ia menunjukkan gummy smilenya “araseo!!” bisiknya kemudian mengecup kilat bibirku.
“ingin pergi jalan-jalan??” bisiknya.
“mmm. . . ayo kita pergi!!”
Ia melepaskan ciumannya kemudian beranjak dari atas tubuhku dan menghampiri koper, mengaduk-aduk isinya.
“yaa!! Jangan membuatnya berantakan!! Kau bisa mengusutkan semua pakaian kita!!” seruku sambil menghampirinya “menyingkirlah!!” aku mendorongnya dan mengambil alih koper. Kupilihkah kaos putih dan jaket biru untuk dipakainya, juga syal warna biru tua dan juga topi rajutan sewarna. Ia hanya tersenyum seperti anak-anak yang baru saja mengacaukan sesuatu sambil menerima pakaian itu.
Hmm. . . pernikahan yui chan dan hisa kun akan diadakan seminggu lagi, tepatnya tanggal 23 desember, sebelum natal. . . dan kami sekeluarga sepakat untuk merayakan natal dijepang. Aku berjalan pelan bersama hyuki melewati toko-toko jepang. Ia menggenggam tanganku erat dan memasukkannya kedalam saku jaketnya, hangat.
“lihat kedai itu, ayo kita coba!!” dengan semangat hyuki menarikku menuju sebuah kedai yang sepertinya menjual tempura.
Ia mengambil satu tusuk tempura yang agak panas kemudian meniup-niupnya “cobalah!!” katanya kepadaku.
Aku menggigit tempura itu kemudian mengangguk pelan. ia juga mencobanya “ini enak. . .” katanya.
“ya, sangat enak!! Benarkan sungmin hyung??”
Aku dan hyuki terdiam kemudian saling berpandangan “sungmin hyung??” serentak kami menoleh kesamping dan ternyata ada si evil magnae sedang suap-suapan bersama sungmin.
“yaa!! Sedang apa kalian disini??” teriak kyuhyun kaget.
=_=”
“seharusnya yang tanya itu kami!! Sedang apa kalian disini??” tanyaku.
“kami sedang ada showcase dijepang!! Kau lupa hyuk ah??” tanya sungmin balik.
Hyuki hanya menggaruk-garuk kepalanya sambil menyengir menatapku.
“hyung hyung. . . disana ada orang jual sushi!!!” teriak ryeowook sambil loncat-loncat.
“kyuni, ayo kita coba!!!”
“kami pergi dulu hyung, kuliner makanan jepang, heheheh. . .”
“dada hyung!!!” ryeowook melambai-lambaikan tangannya.
Kenapa setiap aku pergi selalu ada mereka?? Aku menarik hyuki berjalan lagi. Bisakah untuk sejenak saja kami terbebas dari manusia –manusia aneh itu??!
“kau mau makan ramen?? Ayo kita coba!!” ajakku sambil memasuki kedai ramen.
“hei hyuk ah!!! Yoon ah!!! Kemarilah!!!” leteuk melambai-lambaikan tangannya dari salah satu meja.
“tidak jadi, kita cari tempat lain!!” aku menarik tangannya untuk keluar dari kedai itu. bagaimana mungkin mereka ada dimana-mana? Astaga tuhan. . .
“kita mau kemana?” tanyanya.
“kemanapun asal tidak bertemu dengan teman-teman autismu itu!” jawabku sekenanya.
“YAA bagaimanapun mereka sudah kuanggap keluargaku!” protes hyuki sambil menghentikan jalannya.
“tentu saja mereka keluargamu! Kelakuanmu tidak jauh beda dari mereka!!” bentakku kesal.
“bersikaplah sopan kim yoon hye, aku ini suamimu!”
“memangnya kenapa kalau kau suamiku? Itu memang kenyataannya!”
Hyuki menatap tajam. Sepertinya ia marah lagi. “baiklah, terserah kau kalau begitu! Pergilah kemanapun kau suka, aku akan berkumpul bersama hyungku!”
“baik!! Pergi saja kau!! Tidak perlu kembali lagi!” teriakku kesal.
Dan ia benar-benar pergi! Cih, dasar pemarah. Seharusnya dia tau kalau aku menginginkan waktu lebih untuk bersamanya. Jadwalnya sangat padat, dan kami tidak punya banyak waktu untuk bersama. Apa salahnya jika aku tidak ingin para hyungnya yang aneh itu mengganggu kami?! Dasar tidak peka. Menyebalkan!
Dengan kesal aku kembali pulang. Aku tidak ingin tersesat seperti dulu lagi, jadi terpaksa aku kembali kehotel. Aku melangkah dengan kesal. Bibirku terus menggerutu sepanjang jalan. Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat didepanku. Pintu mobil itu terbuka, seorang gadis turun dari dalamnya.
“yoon sedang apa kau disini?” tanya yui chan.
“kebetulan sekali aku bertemu kalian, tolong antar aku kehotel!”
“dimana hyuki?”
“jangan menanyakannya, aku tidak perduli!!” sautku sambil membuka pintu belakang mobil dan masuk kedalamnya.
“sepertinya kau ada masalah,” komentar yui sambil ikut masuk lagi kedalam mobil.
“aku tidak punya masalah apapun!” kataku cepat sementara hisa kun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mulai menjalankan mobil.
“kau mau mampir kerumahku?” tanya yui tiba-tiba.
“boleh!” jawabku langsung. Daripada sendirian dihotel dan marah-marah pada laki-laki itu lebih baik aku ikut sepasang kekasih ini.
Ternyata keluarga yui menyenangkan juga. Mereka ramah-ramah dan hangat. Berbeda sekali dengan keluarga hyuki. Tapi meskipun mereka semua bisa dibilang tidak normal, aku menyayangi mereka semua. Tidak ada keluarga seperti mereka didunia ini. Mereka adalah hartaku yang paling berharga.
“baiklah, aku akan mengantar pulang yoon dulu!” kata hisa kun.
“jangan lupa, besok kita harus menjemput keluarga korea dibandara,” yui mengingatkan.
“aku tau. . . baiklah, kami pulang dulu,”
Sudah jam sebelas saat aku pulang dari rumah yui. Hisa kun sudah pulang setelah mengantarku kehotel. Hyuki belum kembali. Dan aku tidak perduli. emosiku semakin tinggi jika mengingatnya lagi.
Aku berguling-guling tidak jelas ditempat tidur. Kemudian kubuka laptop hyuki dan mulai browsing tidak jelas. Kuketikkan nama eunhyuk di google dan sederet informasi tentangnya muncul dihalaman layar laptop. Aku tertawa-tawa saat membaca fakta-fakta tentangnya. Aigooo. . .keburukannya lebih banyak daripada hal bagus yang bisa dibanggakan darinya.
Aku mengerutkan kening membaca judul sebuah artikel. ‘love me, hyuk jae ya!!’ judul itu membuatku mengangkat salah satu alisku. Karna penasaran, kubuka halaman itu dan mulai membacanya. Ini seperti sebuah cerita pendek. . . hmm kalau tidak salah tadi ada yang menyebut fanfiction?? Entahlah. . .
Keningku semakin keriting saat membacanya. Kenapa ceritanya seperti ini?? Tunggu dulu. . . aku terus membacanya dengan menahan nafas. astaga, apa ini?? Kenapa didalam cerita ini ada adegan dewasanya? Penulisannya benar-benar detail, serasa menonton film-film koleksi suamiku yang bodoh itu. tiba-tiba saja aku merasa tidak suka. Kututup halaman itu dengan kesal. Kenapa harus dia yang menjadi tokohnya?! Aku seperti melihatnya melakukan itu didepanku dengan gadis lain.
Aku menatap layar dengan perasaan masih kesal. Kemudian aku mulai melihat-lihat artikel tentang member lainnya juga dan juga foto-fotonya. Aku tertegun menatap salah satu foto disitu. Kuperbesar foto itu dan aku terdiam menatapnya. Aku tidak tau kalau dia. . . sangat tampan dan terlihat hangat. Ya tuhan, apa otakku sudah tidak benar sekarang?? Tapi aku memang merasa dia terlihat hangat. . .
Pluuk. . .
Aku tersentak kaget saat seseorang tiba-tiba menutup laptop dihadapanku dengan keras. “YAA, lee hyuk jae, apa yang kau lakukan??!” bentakku kesal.
“seharusnya aku yang tanya, apa yang kau lakukan?? Kenapa menatap foto kyuhyun seperti itu?? kau tertarik kepadanya huh??”
Aku termangu menatapnya “tadi. . . aku hanya merasa kalau dia terlihat hangat. . .” gumamku tanpa sadar.
“hangat. . .” desis hyuki.
Aku mengerjap kaget dan menatapnya. Omo, kenapa wajahnya terlihat seperti itu? matanya menatapku tajam dan sepertinya ia benar-benar marah.
“da. . .dari mana saja kau?? Bukankah kau bilang akan bersama hyung dan dongsaengmu itu??” tanyaku ketus untuk menutupi rasa gugupku.
“jawab aku kim yoon hye, apa kau tertarik pada cho kyuhyun??” tatapnya tajam.
“a. . .aku. . .” ok, sekarang aku benar-benar takut. Dia menatapku seolah-olah sedang menelanjangiku agar aku tidak menyembunyikan apapun darinya.
“aku tidak percaya ini. . .” desisnya.
“bukan begitu!!”
“lalu apa??” teriaknya marah.
Tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Diraihnya dengan kasar benda itu “JANGAN MENGGANGGUKU!!” bentaknya hingga 7 oktaf. Dilemparnya benda itu ketumpukan bantal. Ia masih menatap marah padaku. Nafasnya tersegal.
“kenapa kau selalu tidak percaya kepadaku?” tiba-tiba saja hatiku merasa sakit “aku istrimu hyu, bukan istrinya. . .”
Tatapannya meredup. Ia memalingkan wajahnya kemudian berjalan menuju lemari sambil melepaskan jaketnya “kurasa kau benar. . .” katanya tanpa menatapku “aku terlalu bodoh, aku terlalu takut kehilanganmu. . .”
Air mataku menetes “hyuk jae ya. . .” panggilku lirih. Aku menatapnya dari atas tempat tidur, ia sedang mengganti kaos putihnya dengan kaos abu-abu yang lebih longgar dan celana panjangnya dengan celana pendek.
Aku menggigit bibir bawahku menahan air mata. Tapi tidak bisa, tetap saja air mata ini jatuh satu per satu. Tiba-tiba saja sepasang tangan memegang wajahku dikedua sisi, mengangkatnya hingga aku bisa menatap matanya. Wajahnya begitu dekat denganku, membuatku menahan nafas. dihapusnya air mataku dengan ibu jarinya “mianhae. . .” lirihnya pelan “sekarang, aku akan berusaha mengatur emosiku. . . aku tidak akan pernah lagi melarangmu untuk menatap pria lain, asal kau bahagia itu sudah cukup. . .”
Aku tertegun menatapnya. Ia melepaskan pegangannya kemudian berdiri dan hendak melangkah pergi. Kutahan lengannya. Ia berhenti dan menoleh. “jangan. . . aku ingin kau marah saat aku menatap pria lain. . . aku ingin kau terus mengikatku disisimu hyu. . . jangan pernah berubah, aku ingin selamanya terikat dalam pernikahan ini, aku ingin selamanya memakai margamu didepan namamu,”
Hyuki kembali berlutut dihadapanku. Aku masih mencengkeram lengannya erat “aku hanya ingin membuatmu bahagia. . .” jawabnya pelan
Aku menggeleng pelan “selama cincin ini melingkar dijariku, aku adalah milikmu. . .”
“tapi kau tidak boleh menyesal. . .”
“tidak akan pernah. . .”
Dia tersenyum sambil menyentuh pipiku. “aku memang tidak terlihat hangat. . . tapi aku akan membuatmu merasa hangat. . .” tiba-tiba saja dia mendekatkan wajahnya, membuatku menahan nafas.
Wajahnya berhenti tepat beberapa senti dari wajahku, begitu dekat, hingga aku bisa merasakan nafasnya yang hangat. Dia tersenyum “kau milikku yoon ah. . .” bisiknya kemudian mengecup lembut bibirku “kau istriku. . .”

Aku merasa kesadaranku mulai kembali. Aku masih belum membuka mata, kenyamanan ini begitu menenangkan. Merasakan pelukannya yang hangat dan deru nafas teraturnya yang menyapu permukaan kulitku, rasanya sangat menyenangkan. Aku menarik tangannya yang melingkar diperutku mempersempit jarak. Ia menggeliat pelan sambil mendekapku lebih erat, menyembunyikan wajahnya kedalam leherku. Panas dari kulit tubuhnya terasa nyaman ditengah cuaca yang dingin ini.
Ah sebentar lagi sudah natal, dan besok hisa kun akan menikah. . . aku membuka mata tersentak “hyuki bangun!!!” aku langsung duduk tegak sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhku. Kugoyang-goyangkan badannya.
“mmm. . .” ia bergumam tidak jelas sambil berbalik membelakangiku.
Kucari-cari ponsel. . .kami_entah ponsel siapa yang kutemukan lebih dulu diantara tumpukan bantal. Akhirnya kutemukan benda itu dibawah bantalku. “JAM SEBELAAAS???” jeritku saat melihat jam yang tertera dilayar ponsel putih hyuki.
“wae??” gumam hyuki tidak jelas sambil mengucek-ngucek matanya.
Aku tidak menjawab pertanyaannya dan sibuk membuka tiga pesan dari hisa kun yang masuk kedalam ponsel suamiku itu.
Pesan pertama. . .
‘hyuki, pesawat dari korea tiba jam setengah sembilan, kalian ikut menjemput keluarga dibandara atau tidak??’
Pesan kedua. . .
“kalau kau tidak membalas pesanku, kalian akan kutinggal! Aku tidak mau telp. Lagi karna kau akan membentakku seperti semalam!!’
Pesan ketiga. . .
‘baiklah, kami saja yang menjemput mereka, kalian lanjutkanlah kegiatan kalian, bukankah bulan madu dijepang sangat menyenangkan?!’
“AAAAAAAARRRGGHH……”
“kenapa??? Ada apa??” hyuki langsung tersentak bangun.
“apa-apaan mereka? Kenapa berbicara seperti ini??”
“jjagiya, waeyo??” tanyanya bingung.
Aku menoleh kesamping dan menatapnya garang “gara-gara kau kita terlambat menjemput keluarga, lain kali aku tidak mau bermain sampai pagi!”
“biarkan saja, aku hanya punya waktu sebentar sebelum kau bertemu jaeyoon, pasti kau akan mengabaikanku kalau ada baby. . .” bisiknya sambil memelukku dari belakang.
“ANDWAE!! LEPASKAN AKU SETAN!!” jeritku sambil mencoba melepaskan diri dari pelukannya.

Dan hari itu telah tiba. Yui chan benar-benar cantik dalam balutan gaun putih polos sederhananya. Aku menatap mereka yang berdiri didepan altar dengan penuh haru. Seandainya saja aku bisa mengulang pernikahanku kembali dengan hyuki, aku ingin mengulangnya lagi. Menjalani pernikahan dengan penuh rasa cinta, bukan dengan keadaan terpaksa seperti dulu. Aku merasa hyuki meremas tanganku yang digenggamnya. Aku menoleh dan melihatnya sedang tersenyum lembut menatapku. Aku membalas senyumannya.
“nona kim yoon hye, bersediakah kau menjadi istriku selamanya??” bisiknya pelan.
“aku bersedia. . .” jawabku.
Kemudian ia meraih wajahku dan mengecup keningku dalam. Ada perasaan damai yang mengaliri tubuhku saat merasakan kecupannya. Aku menatapnya tersenyum kemudian menyandarkan kepala kebahunya, kembali menatap yui dan hisa kun yang sekarang sedang berciuman tanda syahnya mereka menjadi suami istri.
“aaah. . . aku jadi ingin cepat-cepat mencari pacar. . .” kata seseorang tidak jauh dariku.
Aku menoleh dan mendapati kyuhyun sedang duduk dideretan bangku didepanku. Ia sangat terlihat tampan dengan jas hitam yang membungkus kaos abu-abunya.
“aiiiissh. . . lagi-lagi menatap setan itu!!”
Aku tersentak dan menoleh menatap hyuki yang beranjak dari tempat duduknya untuk mengantar pengantin keluar gereja. Aku tertawa kecil sambil mengikutinya, meraih dan memeluk lengannya. Terdengar member-member super junior yang menyanyikan lagu marry you saat yui dan hisa kun menuruni tangga gereja. Dan tebak siapa yang mendapatkan lemparan bunga dari yui??
“kenapa aku yang dapat?” tanya taemin bingung sambil mendekap sebuket mawar merah itu.
“kenapa kau tangkap??” protes leeteuk.
“seharusnya kau memberi kesempatan kepada hyung-hyungmu untuk memperolehnya, agar mereka cepat-cepat menikah!” sambung heechul.
“benar!! Berikan kepadaku! Aku yang seharusnya mendapatkannya!” leeteuk merebut bunga dalam dekapan taemin.
“yaa, aku juga berhak!!” heechul menarik bunga itu tapi leeteuk tidak mau melepaskannya.
“aku lebih tua darimu!!” protes leeteuk.
“umur kita hanya beda sebulan, itu tidak berpengaruh!!” saut heechul.
“pokoknya ini milikku!”
“tidak bisa, ini punyaku!!”
Beetts. . .
Bunga itu terlepas dari tangan kedua ajhusi itu. lee hong ki, namja itu merebut bunga itu kemudian membuka ikatannya dan membagikan setangkai mawar kepada ajhusi-ajhusi yang ada disitu.
“tidak perlu rebutan lagi kan?!” celutuknya diiringi tatapan bengong yang mendapatkan setangkai bunga.
“anakku memang jenius!” saut taekyung diiringi senyum minyeo eonni.
“hei burung, kau tidak mau punya anak?” tanya yong jae oppa.
“andwae, pasti akan menyebalkan sepertimu!” saut ji eun eonni langsung.
“selena gomes honey, ayo kita menikaaaah!!!” teriak jubier membuat semua orang menatap kaget.
“aku juga mauuuu!!!” teriak shindong.
“aku jugaaaa. . .”
*pastor garuk-garuk kepala bingung*
And they live happy ever after. . .

FIN

Endingnya maksa, wkakakakak. . . ceritanya gak jelas tentang apa,, ancur daaah. . .
*mojok dikamar cari wangsit*