Tags

,

– Cho Kyuhyun
– Kim Yoon Hye

Untitled-2

Semua akan lebih terasa mudah saat kau mau terbuka. Tidak egois, saling percaya dan mencoba saling memahami. Karena saat hubungan itu terjalin, bukan lagi tentang ‘Kau’ atau ‘Aku’. Tapi tentang ‘Kita’. Meskipun tidak ada seorang pun yang tau, mereka menikmatinya. Karena hal itu yang membuat mereka menjadi sepesial. Mereka memiliki hal yang tidak diketahui orang lain. A little secret about love story…

————————–

Kim Yoon Hye menghela nafas pelan sambil melihat layar laptopnya. Ia harus menyelesaikan tugas akhir semesternya sebelum September tiba. Gadis itu menyesap capucino hangatnya pelan sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Merilekskan pikiran sejenak.

“Jjinjayeo? Mereka langsung kembali setelah konser di Beijing?”

“Sepertinya begitu. Mereka benar-benar sibuk. Kyuhyun Oppa terlihat lelah sekali di konser kemarin.”

Yoon Hye terdiam mendengarkan obrolan beberapa gadis yang duduk di meja belakangnya. Kemudian  ia mengambil ponselnya dari dalam tas. Membaca lagi pesan yang masuk ke inboxnya beberapa saat lalu.

‘Penerbanganku dibatalkan. Aku harus tinggal bersama suju M untuk syuting iklan. Sekarang aku sedang ada di jalan menuju lokasi. Jangan lupa makan siang, saranghae.’

Gadis itu tersenyum tipis membacanya. Menjadi seorang artis terkenal memang tidak mudah. Mereka harus mengorbankan waktu. Tapi Cho Kyuhyun tidak pernah lupa untuk mengirim pesan untuknya meskipun itu hanya pemberitahuan tentang jadwalnya. Seolah-olah Kyuhyun adalah managernya dan Yoon Hye adalah artisnya. Tidak ada satu jadwalpun yang tidak pernah diberitahukan oleh laki-laki itu.

Kling…

Sebuah pesan baru masuk dalam ponselnya. Gadis itu membukanya dengan cepat.

‘Ternyata hanya photoshoot, syuting masih dilakukan besok. Kami sedang istirahat saat ini. Eunhae mengambil foto konyol lagi. Kau bisa melihatnya di twitter.’

Lagi-lagi Yoon Hye tersenyum. Sebanyak jadwal Kyuhyun hari itu, sebanyak itu pula pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Mungkin lebih banyak, karena setiap ada waktu luang laki-laki itu tidak pernah lupa meneleponenya. Dengan cepat dibalasnya pesan laki-laki itu.

‘Haruskah aku mengingatkanmu untuk makan siang juga? Kau selalu makan setiap saat sampai pipimu bulat seperti itu. Akan kulihat foto itu nanti. Kali ini pose apa yang kau buat? Aku yakin kau ada di dalam foto itu karena kau tidak akan mau repot-repot memberitahuku kalau kau tidak ada di sana.’

Mungkin terlihat seperti orang bodoh. Senyum-senyum sendiri sambil melihat layar ponsel. Tapi itu yang dilakukan Kim Yoon Hye saat ini. Semua temannya selalu penasaran. Sebenarnya siapa pacar Yoon Hye. Tapi gadis itu hanya menyebutkan nama ‘Choji’. Kalian tau artinya? Cho-Dwejji. Julukan yang diberikannya karena laki-laki itu semakin gendut seperti babi.

Kling…

‘Itu karena aku ingin kau tau bahwa kekasihmu ini yang paling tampan di antara mereka! Baiklah, aku harus kembali bekerja sekarang.’

Tawa Yoon Hye hampir saja pecah saat membacanya. See? Betapa percaya diri namja itu. Tapi itulah Cho Kyuhyun. Laki-laki yang dicintainya. Mereka sudah menjalin hubungan hampir setahun. Tanpa seorang-pun yang tau. Ini adalah rahasia kecil mereka.

Gadis itu menatap sambil menerawang jauh. Ia sama sekali tidak menyangka akan menjadi pacar Cho Kyuhyun. Mereka dulu adalah teman sekolah saat junior highschool. Meskipun satu kelas, mereka tidak akrab. Setelah lulus, mereka tidak pernah bertemu lagi hingga kuliah. Tidak disangka mereka kuliah di tempat yang sama. Sejak itu mereka mulai berkomunikasi. Meskipun jurusan mereka tidak sama, tapi Kyuhyun sering mendiskusikan materi dengannya. Terkadang laki-laki itu juga meminta bantuan Yoon Hye karena jadwalnya yang padat, menyebabkan ia beberapa kali harus bolos kuliah. Mereka memang jarang bertemu, tapi mereka sering saling mengirimkan pesan.

“Yoon ah… Kenapa kau mau membuatkanku buku catatan ini yang bahkan tidak ada hubungannya dengan kuliahmu?” tanya Kyuhyun saat itu.

Yoon Hye terdiam mendengar pertanyaan tiba-tiba itu. Gadis itu hanya mengerutkan keningnya bingung. “Bukankah kau membutuhkannya?” tanyanya balik.

“Jadi jika aku membutuhkannya, kau akan melakukannya untukku?”

“M-mwo? Begitulah… Asal aku bisa melakukannya. Lagipula tidak ada salahnya menolong teman. Kau sering mentraktirku, jadi anggap saja itu sebagai rasa terima kasihku.”

“Jjinja?”

“Mmm.”

“Kalau begitu… Boleh aku meminta bantuanmu sekali lagi?”

“Apa itu?”

Kyuhyun meletakkan dagunya pada lengan yang bertumpu di atas meja. Matanya menatap lurus gadis itu, “Bisakah kau menjadi kekasihku? Aku akan memberikan seluruh hatiku untukmu. Sebagai rasa terima kasih atas pernyataan cinta dari namja tampan sepertiku, seharusnya kau menerimanya.”

Untuk beberapa detik Yoon Hye hanya bisa tercengang mendengarnya sebelum tawanya meledak. Gadis itu sampai harus memegangi perutnya, “Pernyataan cinta? Kau memintaku, bukan menyatakan_”

“Saranghae,” potong Kyuhyun cepat.

Tawa Yoon Hye kembali meledak.

“Yaa, aku serius!!” kesal Kyuhyun. wajahnya sudah memerah tapi gadis dihadapannya ini masih tergelak.

SET

Tawa gadis itu sontak terhenti saat Kyuhyun tiba-tiba saja meraih tangannya. Menggenggamnya sambil menatap lembut, “Apa kau sadar? Kau baru saja menertawakan laki-laki impian banyak gadis.”

Gadis itu mendengus pelan sambil menarik tangannya kembali. Tapi Kyuhyun menahannya. “Aku tidak bercanda, Yoon ah.”

Yoon hye terdiam. Ia tidak tau harus menjawab apa. Tapi ia tidak menyangkal jantungnya yang berdebar saat melihat tatapan itu.

“Kau meminta bantuan yang cukup sulit,” jawabnya akhirnya. “Kau adalah seorang artis. Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya untuk menjalin hubungan dengan seorang artis. Kau seorang public figure. Disekitarmu penuh manusia yang berkilau. Saat ini aku berfikir. Apakah aku mampu? Apakah aku mampu menjadi kekasih yang baik untukmu? Apakah aku bisa mengerti saat kau sibuk dengan jadwalmu? Apakah aku bisa memahami scandal yang mungkin menerpamu? Aku takut dengan diriku sendiri.”

Kyuhyun tersenyum mendengarnya, “Aku paham mengenai hal itu. Aku tidak bisa menjanjikan apapun kepadamu. Mungkin kita akan jarang bertemu dan berkencan. Kita tidak bisa menjadi seperti pasangan lain. Tapi, karena aku mencintaimu, aku membutuhkanmu berada di sisiku. Aku tidak mengikatmu, yoon ah… Jika memang aku tidak bisa membahagiakanmu. Jika ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia, kau boleh pergi. Tapi aku ini tipe pecemburu dan sedikit egois pada kekasihku. Karena itu, jika kau memang bertemu dengan orang lain yang lebih baik kuharap kau mengatakan langsung kepadaku.”

Mata coklat itu… Ah, Yoon Hye terasa masuk ke dalamnya. “Aku ingin kau melakukan hal yang sama padaku. Jika kau menyukai gadis lain_”

“Araseo,” potong Kyuhyun, “Aku tau kau tidak suka dibohongi. Tidak suka dengan sesuatu yang tidak jelas dan tidak suka dibodohi. Aku tidak akan pernah membohongimu, kau bisa percaya kepadaku.”

“Mungkin kita bisa mencoba untuk belajar saling memahami.”

“Aku sangat memahamimu, Nona Kim.”

Yoon Hye menaikkan sebelah alisnya. Menatap ragu pada Kyuhyun.

“Perlu kujelaskan bahwa kau mencintai novel dan drama? Kau juga suka menulis. Kau suka ice tea dan membenci susu. Kau suka makan buah tapi tidak pada pepaya. Kau suka sayur tapi tidak suka makan daging. Kau sangat tertutup dan selalu berfikir dewasa. Tapi ada kalanya kau seperti anak kecil yang menyukai hal-hal childis. Kau tidak suka dibodohi karena kau akan merasa malu pada dirimu sendiri. Meskipun kau terlihat tegar, tapi kau tetap seorang wanita. Yang selalu menangis oleh hal-hal kecil atau saat hatimu tersentuh. Meskipun kau bersikap tidak perduli, tapi dalam hati kau selalu memikirkan hal itu. Kau bukan tipe gadis yang suka memulai lebih dulu_ Mwoya? Kenapa kau menatapku seperti itu?”

Gadis itu masih menatap Kyuhyun dengan ternganga. Bagaimana bisa laki-laki ini… “Cogiyo, apa kau stalkerku?”

Kyuhyun tertawa, “Yaa, yang artis itu siapa?”

“Bagaimana bisa kau tau semua itu?”

“Karena aku selalu memperhatikanmu… Dari dulu,” tatap Kyuhyun lembut.

Bagaimana bisa Yoon Hye tidak menerimanya saat melihat tatapan lembut itu? Hatinya terasa dipenuhi oleh letupan-letupan kecil yang dapat membuat jantungnya berdebar cepat.

Lagu Itsudate Kimi milik JYJ tiba-tiba saja mengalun, membuat Yoon Hye tersentak dari lamunan masa lalunya saat Kyuhyun memintanya untuk menjadi kekasih. Ah, mendengar lagu itu, ia jadi ingat pertengkaran kecilnya dengan Kyuhyun. Laki-laki itu selalu protes kenapa Yoon Hye memakai lagu JYJ sebagai nada dering ponselnya, bukannya lagu Kyuhyun. Bahkan gadis itu memakai lagu Kiss B milik Kim Jaejoong sebagai nada alarmnya.

“Yeoboseo?” jawabnya cepat.

“Ini aku.” ucap Kyuhyun di seberang sana.

“Aku tau.”

“Apa yang kau lakukan?”

“Mmm… Aku baru saja memikirkanmu, Tuan Cho.”

“Kedengarannya mengerikan. Kau tidak sedang membayangkan hal konyol tentangku, bukan?”

Yoon Hye tertawa geli, “Bukankah lebih baik aku memikirkan hal konyol tentangmu daripada memikirkan Eunhyuk Oppa?”

“YAA! Aku memperingatkanmu Kim Yoon Hye!”

Gadis itu semakin tergelak, “Kenapa kau meneleponku?”

“Tidak boleh?”

“Kau ada di luar negeri sekarang. Tagihan teleponmu akan mahal.”

“Baiklah, kalau begitu kututup dulu. Aku hanya ingin mendengar suaramu tadi.”

“Araseo.”

Yoon Hye membereskan laptopnya setelah panggilan Kyuhyun terputus. Ponselnya kembali berbunyi ketika ia akan beranjak dari duduknya. Ada sebuah pesan masuk.

‘Aku lupa memberitahumu. Tadi aku pemotretan bersama artis China… Aku lupa namanya. Photographer menyuruhnya untuk meletakkan tangannya di bahuku dan aku harus memeluk pinggangnya. Kau akan tau saat foto-fotonya publish. Itu pun kalau kau berminat untuk melihatnya karena sepertinya The Heirs lebih menarik bagimu. Sekedar informasi, Heechul Hyung menjadi cameo di episode empat. Namaku juga masuk di sana, jadi kau harus memperhatikannya!’

Senyum lebar itu mau tidak mau keluar dari bibir Yoon Hye. See? Itu bukan pesan berisi kata-kata romantis, tapi bagi Yoon Hye itu adalah hal romantis dari seorang Kyuhyun.

‘Aku terharu kau menyampaikan informasi itu padaku. Manis sekali…’

***

Ada kalanya Kim Yoon Hye ingin bersama laki-laki itu. Seperti pasangan-pasangan lainnya. Tapi ia tau bahwa mereka berbeda. Mereka hanya bertemu beberapa kali dalam sebulan jika jadwal laki-laki itu senggang. Namun jika Kyuhyun harus tinggal Di china, mereka bisa sampai tiga bulan tidak bertemu. Semua memang melelahkan, tapi menjadi tidak egois adalah hal yang mereka lakukan.

Seperti cara Kim Yoon Hye untuk bersabar dan mengerti keadaan laki-laki itu, Kyuhyun juga melakukan hal yang sama. Karena laki-laki itu tidak bisa sering bertemu dengan gadis itu, ia selalu mengirimkan pesan tentang jadwal-jadwalnya, apa yang dilakukannya, bagaimana pekerjaannya, semuanya ia sampaikan. Karena ia tau, Yoon Hye bukan seperti gadis lainnya yang selalu mengeluh atau merengek minta diperhatikan. Jadi meskipun mereka jarang bertemu, mereka saling tau apa saja yang mereka lakukan.

Memang tidak ada seorangpun yang tau bahwa mereka sedang menjalin hubungan. Bahkan member Super Junior lainnya. Ini adalah rahasia diantara mereka. Rahasia milik mereka. Yang membuat Yoon Hye merasa menjadi orang yang sepesial. Semua sikap Kyuhyun selalu membuatnya menjadi orang yang sepesial.

‘Aku akan menyanyikan lagu bersama Seohyun nanti. Kami harus menyanyikan lagu cinta sambil bergandengan tangan. Produser juga menyuruhku untuk sedikit memeluk pinggangnnya jika sempat. Aku juga harus menatapnya. Jangan khawatir, tatapanku jelas akan berbeda dengan yang kulakukan kepadamu. Karena itu, kau sangat beruntung!’

Bagaimana Yoon Hye bisa marah jika sebelumnya laki-laki itu sudah menjelaskannya secara detail? Gadis itu bersyukur, sesibuk apapun jadwal Kyuhyun, laki-laki tu masih sempat mengiriminya pesan. Menulis pesan tidak membutuhkan waktu lama. Tidak sampai semenit. bisa dilakukan saat istirahat, sambil makan atau bahkan saat berjalan ke toilet. Bila ada seseorang yang lupa mengirimkan pesan hanya dengan alasan dia sibuk, artinya orang itu memang tidak berniat mengirimkan pesan.

Gadis itu melenguh pelan dalam tidurnya ketika mendengar samar-samar suara berisik. Ia tersentak bangun dan langsung mengerjapkan matanya. Keningnya mengerut saat melihat jam digital di atas nachkastnya masih menunjukkan masih pukul setengah dua pagi. Apakah ada maling yang menyusup ke apartementnya??

Cepat-cepat gadis itu turun dari tempat tidur. Ia berjalan keluar kamar tanpa suara sambil mengendap-ngendap. Tangannya menggenggam sebuah alat penghantar listrik yang memang disediakannya untuk berjaga-jaga. Ia melihat sosok itu di dapurnya. Tanpa suara, gadis itu berjalan mendekati saklar lampu dan menekannya. Ruangan seketika terang.

“WAA!!” sosok itu tersentak kaget.

“Cho Kyuhyun?”

“Apa yang kau lakukan di dapurku dalam keadaan gelap?”

“Apa itu kalimat untuk menyambut kedatanganku?”

Yoon Hye mendengus pelan sambil meletakkan alat penghantar listrik yang digenggamnya di atas meja.

“Woo… Kau tidak berniat untuk menggunakan alat itu padaku, bukan?”

“Tentu kalau memang terpaksa. Jadi… Kapan kau tiba di Korea?”

“Aku sudah mengirim pesan padamu, tapi sepertinya kau sudah tidur. Aku baru saja tiba di bandara setengah jam yang lalu dan langsung kemari. Karena aku lapar, jadi aku mencari sesuatu untuk dimakan.”

“Kenapa tidak menyalakan lampu?”

“Aku lupa dimana letak saklarnya.”

Gadis itu hanya bisa menggeleng tidak percaya, “Duduklah, biar kubuatkan kau sesuatu.”

“Okay!” jawab laki-laki itu cepat dan langsung duduk manis di kursi makan. Membuat Yoon Hye mau tidak mau tertawa geli. Cho Kyuhyun masih sama seperti bocah saat menyangkut makanan.

Gadis itu membuatkan sup sederhana dan tumis tuna untuk Kyuhyun. Ia juga memanaskan Kimchi dan beruntung, nasinya masih ada. Hal yang paling menyenangkan menurutnya adalah melihat Kyuhyun makan masakannya. Mulut yang mengunyah dengan lahap itu bisa membuatnya ikut merasa kenyang hanya dengan menatapnya.

“Maaf, aku tidak membelikanmu oleh-oleh. Aku tidak sempat keluar dan_”

“Kyuhyun ah… makan saja, okay?!” potong Yoon Hye, “Kau langsung menemuiku begitu tiba di Korea itu sudah lebih dari cukup untukku.”

“Bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar setelah ini?”

“Kau tidak ada jadwal besok?”

“Setelah makan siang aku harus rekaman Mamaia untuk yang terakhir kali. Aku bisa jalan-jalan denganmu lalu pulang ke Dorm kemudian tidur, setelah itu aku akan mengunjungi Eomma sebentar sebelum ke studio.”

“Baiklah…”

Jalanan begitu sepi saat mereka menyusurinya, menuju taman dekat apartement Yoon Hye. Ini masih jam dua pagi, tidak ada orang berkeliaran pagi buta begini. Jemari Yoon Hye terasa hangat berada dalam genggaman Kyuhyun. Ah… Sudah lama sejak terakhir kali mereka keluar bersama seperti ini. Dua bulan yang lalu mungkin. Jadwal laki-laki itu dipenuhi dengan Super Show. Setelah sampai taman, mereka hanya duduk-duduk di bangku sambil menghirup udara luar.

“Kau tau hari apa ini?” tanya Kyuhyun.

Yoon Hye tersenyum, “Hari ke 365 sejak kau meminta bantuanku.”

“Hari ini aku ingin meminta bantuanmu lagi.”

“Mwoya?”

Kyuhyun meraih jemari gadis itu lalu menyelipkan sebuah cincin di sana. Tepat di jari manisnya. “Aku memintamu untuk menikah denganku nanti.”

Gadis itu terdiam menatap cincin emas putih manis yang melingkar di jarinya, “Kyu…”

“Karena aku ingin menjadi egois atas dirimu untuk sekali saja. Kali ini aku tidak akan melepaskanmu. Jadi aku meminta bantuanmu untuk tidak berpaling pada laki-laki lain.”

“Apa kau juga akan melakukan hal yang sama?”

“Tentu saja.”

“Ah, aku sedikit khawatir. Kau sering pergi ke China sekarang. Gadis yang menjadi pasanganmu di WGM dulu sangat cantik…”

“Ini bukan tentang bagaimana dia ataupun kau terlihat, Yoon ah… Tapi ini tentang bagaimana perasaan yang kurasakan. Apa kau juga merasakan hal yang sama?”

Yoon Hye meletakkan kepalanya di bahu Kyuhyun, bersandar dengan nyaman. “Aku sudah membantumu sejauh ini, kurasa tidak ada masalah jika aku terus membantumu menjadi pasangan hidup. Bukankah aku sangat beruntung karena ada seorang artis tampan yang melamarku, hmm?”

“Ani. Aku yang beruntung karena kau mencintaiku. Saranghae…” bisik Kyuhyun sambil menatap lembut gadis itu.

Perlahan, kepala laki-laki itu menunduk. Mengecup bibir gadis yang sedang bersandar padanya. Melumat lembut dengan hatinya.

Semua akan lebih terasa mudah saat kau mau terbuka. Tidak egois, saling percaya dan mencoba saling memahami. Karena saat hubungan itu terjalin, bukan lagi tentang ‘Kau’ atau ‘Aku’. Tapi tentang ‘Kita’. Meskipun tidak ada seorang pun yang tau, mereka menikmatinya. Karena hal itu yang membuat mereka menjadi sepesial. Mereka memiliki hal yang tidak diketahui orang lain. A little secret about love story…

FIN

 

 

Well, ff gak ada isinya. Hanya sesuatu yang ingin vea sampaikan di dalamnya. Ini terinspirasi dari pengalaman masa lalu vea saat punya pacar ‘cuek’. Bayangkan saja, nelepon sama sms cuma subuh sama menjelang malem doank dengan alasan sibuk di kampus. Masa iya kuliahnya non stop. Gak ada waktu istirahat, ke toilet atau bahkan jalan kaki ganti kelas.
Juga terinspirasi dari curhatan temen tentang pacarnya yang sekarang berbeda. Dia bilang “Semua ini hanya tentang dia”
Dari kemarin saya ngelihat ada beberapa orang yang meributkan masalah tentang “terinspirasi”. Katanya banyak author yang katanya “terinspirasi” dari karya orang lain dan menulis serupa. Tapi sebagian orang menganggap itu bukan terinspirasi tapi plagiat secara halus.
Menurut vea sendiri, inspirasi itu adalah A yang nantinya bisa jadi B, bukan A+ lagi. Jadi dari ‘sesuatu’ yang membuatmu terinspirasi, kau bisa membuat ‘sesuatu’ yang baru. Bukan malah mengikuti ‘sesuatu’ yang jadi inspirasi itu.
Kalau menurut kalian, readers?