Tags

, ,

second woman

“Kau benar-benar berengsek!”

“Jjagiya, dengarkan aku dulu!!”

Gadis itu berjalan dengan cepat sementara laki-laki di belakangnya berusaha mengejarnya. Ia mengusap wajahnya yang basah oleh air mata dengan kasar. Rambutnya terlihat berantakan namun ia tidak perduli dengan hal semacam itu.

“Apa yang ingin kau katakan?” bentaknya frustasi. Menatap laki-laki itu terisak, “apa kau ingin memberitahuku sudah berapa lama kau mengkhianatiku? Kenapa kau lakukan ini padaku? Wae?”

“Aku mencintaimu!!”

“Setelah kau menciumnya kau berani mengatakan hal itu padaku?”

“Mianhae… Tapi aku benar-benar mencintaimu!”

“Geure! Kita buktikan kalau kau benar-benar mencintaiku!” gadis berambut hitam lurus itu berjalan cepat menuju seorang gadis berambut gelombang di belakang laki-laki itu.

PLAK

Tamparan itu begitu keras. Cukup untuk membuat sudut bibir gadis berambut gelombang itu terluka.

“A-apa yang kau lakukan?” laki-laki itu menatap terkejut.

“Wae? Apa kau marah karena aku memberi pelajaran pada si jalang ini?”

Air mata itu terus bergulir. Ia tidak mengerti kenapa laki-laki itu mengkhianatinya, “Kau bilang kau mencintaiku, tapi kau melindunginya. Aku sudah tau jawabannya sekarang. Lee Hyuk Jae, kau… benar-benar brengsek!!”

“Tunggu!!”

*****

Tetesan air dari langit itu mulai turun bercampur dengan air mata gadis itu. Gerimis di musim gugur. Sudut bibirnya terasa perih. Jika kalian mengira gadis yang dikhianati itu adalah tokoh utama dari kisah ini maka kalian salah. Setiap orang yang melihat selalu berpikir bahwa gadis itu sangat kasihan karena kekasihnya selingkuh. Dan mereka akan memaki dalam hati siapa pelacur jalang yang berani menggoda kekasih orang lain.

Benar… Tokoh utama dalam kisah ini adalah si wanita kedua. Seorang wanita yang selalu memiliki citra buruk dalam statusnya. Kim Yoon Hye…

Gadis itu mengusap air matanya kasar. Ia melangkah pergi. Berusaha menulikan telinganya dari bisikan orang-orang yang tidak sengaja menonton pertunjukan kecil mereka. Ia menyadari semua mata yang menatapnya, memandang rendah dirinya kini.

Tapi apa mereka tau?

Apa mereka mengerti?

Yang paling terluka di sini adalah ia. Si wanita kedua.

Gadis itu merasa sakit hati karena kekasihnya selingkuh. Lalu, apakah si wanita kedua tidak merasa sakit saat tau bahwa kekasihnya ternyata sudah memiliki gadis lain? Ia sakit… Bahkan lebih sakit saat ia dianggap seperti gadis jalang yang suka merebut kekasih orang lain. Dan semakin sakit saat semua orang menatapnya seperti pelacur rendahan.

Pada dasarnya, manusia itu egois. Tidak ada yang ingin menjadi orang kedua. Kenapa ia selalu disalahkan pada setiap kisah? Jika saja ia tau… Jika saja ia tau Lee Hyuk Jae sudah memiliki kekasih, tentu saja ia tidak akan pernah menerima laki-laki itu. Jadi kenapa harus ia yang disalahkan?

“Ini pertama kalinya aku melihatmu menangis!”

Gadis itu tersentak. Ia menatap laki-laki di hadapannya dengan diam. Laki-laki yang sudah lama menjadi tetangga menyebalkannya itu. Cho Kyuhyun.

“Bicaralah sesukamu, aku tidak perduli!” saut Yoon Hye sambil melanjutkan langkah kakinya.

“Aku tidak berniat untuk berbicara padamu. Ini!”

Kim Yoon Hye tercenung menatap sapu tangan yang diulurkan laki-laki itu. Ia menatap heran.

“Aku menghampirimu untuk membuatmu berhenti menangis. Setidaknya kau harus tau, pada kisah hidupnya sendiri, si wanita kedua menjadi tokoh utama yang berhak untuk bahagia.” Cho kyuhyun menatap lembut, “dan aku tertarik untuk menjadi bagian dari kisah itu. kau keberatan?” tanyanya sambil mengusap kepala Yoon Hye sambil tersenyum kemudian melangkah pergi.

Gadis itu tercenung menatap punggung Cho Kyuhyun yang semakin jauh itu dari balik gerimis. Laki-laki itu benar. Mungkin di lain kisah, ia hanyalah tokoh antagonis yang ingin dienyahkan. Namun dalam hidupnya, ia adalah tokoh utama. Bibirnya tersenyum tipis saat manik matanya menatap sapu tangan itu kembali. Mungkin sekarang, ia bisa membuat kisahnya sendiri…