Tags

, , ,

forever

This night is blessing the day that we meet
The moon is out in the sky and the stars are smilling
I wish that your smile won’t be erased as I pray
For these happy days to always keep continue. . .
Far into the future if you’re ever worn and tired
Think about the happy and beautiful memories
We plant faith in each other’s garden and happiness blooms
I will send you the heart to my heart. . .
[translate lagu believe-super junior]

What if I met you first
No, if I didn’t know you
These thought are useless
For I’m already living in the deeply
Set times of you
Even though love increases as much as time’s weight
Even tought pain is heavy
Still, I feel like you will love me
Because it seems like you’re going to come to me
If I wait just a little
With these anticipations I can’t leave you
Even though I know that the accumulated time has made today
Oh girl. . .
[translate lagu what if-super junior]

I still can’t saying that I am falling head over
Tingling to say that word
Love you more than anyone else
Only you and me, and me and me
I am really happy in this moment
Really thank you for coming to me
Thanks for the one who loves me
Only you and me, and me and me
Exactly you. . .
[translate lagu all my heart-super junior]

Lagi-lagi, Yoon Hye memandang selembar kertas itu dengan diam. Kertas-kertas berisi sebuah puisi itu selalu terselip di lokernya setiap seminggu sekali. Dan itu sudah terjadi sejak ia naik kelas dua Highschool. Hingga kini ia belum tau siapa pengirim puisi-puisi itu.
Ia menyukainya, sangat. Tulisan itu, goresan pena itu, dan isi dari puisi itu benar-benar dapat membuat hatinya tenang. Tidak pernah dibuangnya kertas itu. disimpannya dengan baik dalam suatu kotak.
“Yaa Oppa!!” teriaknya saat melihat seorang namja sedang berjalan melintasi koridor sambil menenteng ranselnya.
Namja itu berhenti kemudian menoleh kearahnya sementara Yoon Hye berlari-lari kecil menghampirinya. “Mianhae. . . Aku tadi berangkat bersama Appa, tapi nanti kita akan pulang bersama,” ucapnya setelah sampai di depan namja itu.
Namja itu tersenyum “Gwenchana. . . Aku ingin mengajakmu ke pantai nanti, kau mau??”
“Jjinjayo??” mata Yoon Hye menatap berbinar-binar “Tentu saja aku mau,”
“Tapi dengan satu syarat!!” saut namja itu.
“Syarat?? Yaa, Kyuhyun Oppa, kau sangat perhitungan sekali,” protes Yoon Hye sambil mengerucutkan bibirnya.
Kyuhyun tergelak sambil mengacak-ngacak rambut gadis itu lembut. “Yaa, hentikan!!” protes Yoon Hye.
“Cukup bagilah bekal makan siangmu, aku tidak sempat sarapan hari ini!!”
“Ah, begitu. . . Baiklah tidak masalah. . . “ ujar Yoon Hye riang “Oppa, lihat, aku mendapatkan puisi lagi!!” Yoon Hye menunjukkan selembar kertas yang dipegangnya pada Kyuhyun.
“Kurasa dia benar-benar kurang kerjaan. . .”
“Yaa, kenapa berbicara seperti itu??” protes Yoon Hye kesal.
Kyuhyun tertawa “Kau sudah tau siapa dia??”
Yoon Hye meggeleng lemah “Padahal aku benar-benar ingin bertemu dengannya. . .”
“Jika kau sudah bertemu dengannya, apa yang akan kau lakukan??”
“Hhm. . . Tentu saja aku akan berterima kasih kepadanya,”
Kyuhyun tersenyum tipis “Baiklah, sampai jumpa diruang music nanti!!”
“Kau sudah mau masuk kelas?? Bukankah masih setengah jam lagi kelas dimulai??”
“Kau melupakan sesuatu!”
Yoon Hye menatap Kyuhyun sebentar “Araseo, kau pasti ingin berkencan dengan psp tercintamu itu bukan??”
Kyuhyun tertawa “Tenang saja, aku lebih mencintaimu. . .”
“Sudah seharusnya!!” tandas Yoon Hye.

“Oppa, kenapa banyak sekali yang mengatakan suka kepadaku?? Padahal mereka belum tau apa-apa tentangku. . .” Yoon Hye menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun, menikmati angin pantai yang berhembus sejuk.
Kyuhyun terdiam beberapa saat. Ia tau, Yoon Hye memang cantik dan banyak sekali yang menyukainya, bahkan Shim Changmin teman sekelasnya terang-terangan mengatakan kepadanya kalau ia menyukai Yoon Hye “Bukankah seharusnya kau senang??” tanyanya akhirnya.
“Aku hanya takut. . . Jika mereka tau latar belakangku, kemudian mereka akan menjauhiku. . .”
“Jika memang mereka benar-benar mencintaimu, seharusnya itu tidak perlu menjadi masalah. . .”
“Aku tau bagaimana sifat-sifat mereka, mereka hanya berfikir untuk bersenang-senang saja. . . Terlebih lagi, aku takut jika nanti aku menerima salah satu dari mereka, dia akan melarangku bersamamu. . .”
“Bukankah itu wajar??”
Yoon Hye terdiam sesaat “Aku ingin selalu bersamamu. . . Hanya kau yang kumiliki selain orang tua angkatku. . . Jika aku punya pacar nanti, aku tidak ingin kau menjauhiku. . .”
Hening. . . Keduanya sama-sama diam.
“Lalu bagaimana denganku?? “ tanya Kyuhyun tiba-tiba “Jika aku punya pacar, apa kau juga akan menjauhiku??”
“Kau menyukai seseorang??” tanya Yoon Hye langsung sambil menatap Kyuhyun lekat.
“Aniyo. . . Saat ini kau nomer satuku!!”
Yoon hye tersenyum “Oppa, kau sungguh baik. . . Gomawo. . .”
****

Kim Yoon Hye dan Cho Kyuhyun, adalah dua orang manusia yang sama-sama pernah menempati panti asuhan. Mereka pernah hidup bersama dalam satu atap. Karena itu, ikatan batin mereka cukup kuat. Pertemuan pertama mereka berawal saat musim panas di desa Mokpo. Yoon Hye menemukan Kyuhyun sedang menggigil kedinginan di bawah sebuah pohon karena kehujanan. Kemudian ia membawa Kyuhyun pulang bersamanya ke panti asuhan tempatnya tinggal. Yoon Hye sudah ada di sana sejak ia masih bayi. Tidak ada yang tau siapa orang tuanya.
Saat, Yoon Hye berumur delapan tahun dan Kyuhyun sembilan tahun, ia diadopsi oleh sepasang suami istri dan membawanya pergi ke Seoul. Tidak lama setelah itu, Kyuhyun dijemput oleh orang tua kandungnya dan membawanya ke Seoul juga. Ternyata, Kyuhyun dulu tersesat saat di stasiun, kemudian salah naik kereta hingga membawanya ke Mokpo. Beruntung ia bisa ditemukan kembali.
Pertemuan kedua mereka, terjadi disebuah sekolah SD. Saat itu Yoon Hye melihat Kyuhyun diantar sekolah oleh orang tuanya. Tanpa ragu lagi, gadis itu berlari menghampiri Kyuhyun. Dan ternyata mereka bersekolah di tempat yang sama. Dan sejak itu, seterusnya mereka bersekolah ditempat yang sama walaupun Kyuhyun setingkat di atas Yoon Hye.

Dua hari ini Kyuhyun tidak masuk. Kemana namja itu?? bahkan ia tidak membalas pesan dan telphone Yoon Hye. Dengan langkah lemas, Yoon Hye berjalan sambil menenteng tas ranselnya. Tapi mendadak langkahnya terhenti saat melihat seseorang sedang berdiri di depan lokernya.
“Apa yang kau lakukan??” tanya Yoon Hye.
“Aku. . .” namja itu terlihat sedikit bingung.
Mata Yoon Hye menatap namja itu intens, tiba-tiba apa yang dipegang namja itu menarik minatnya. Diambilnya lembaran kertas yang dipegang namja itu kemudian dibacanya.
Mata Yoon Hye terbelak menatap namja itu “kau yang menulis ini??” tanyanya hampir berseru “Benarkah ini kau??”
Namja itu mengusap lehernya dengan canggung “N. . .ne. . .”
Yoon Hye menatapnya dengan ekspresi yang tidak dapat dijelaskan. “Aku sangat menyukai semua puisi buatanmu. . . Terima kasih. . .” ucapnya tulus.
“Kalau kau ingin berterima kasih, pulanglah bersamaku hari ini. . .”
“Ye??”
“Biarkan aku mengantarmu pulang!!”
“Ah, baiklah. . . Tapi, siapa namamu??”
“Lee Hyuk Jae. . .”
“Hyuk Jae ssi, sampai jumpa nanti. . .”

“Oppa, akhirnya aku menemukanmu! Kemana saja kau?? Kenapa tidak memberi kabar sama sekali??” cecar Yoon Hye begitu masuk ke ruang music.
Kyuhyun yang sedang mencoret-coret sesuatu di bukunya, langsung menutupnya dan memandang Yoon Hye “Mianhae. . . aku harus pergi kemarin, nenek sedang sakit!!”
“Jjinjayo?? Bagaimana sekarang?”
“Dia sudah lebih baik. . .” jawab Kyuhyun sambil tersenyum “Ada apa kau mencariku??”
Mata Yoon Hye langsung berbinar-binar “Aku menemukannya Oppa, aku bertemu dengannya!! Kau percaya itu?? Aku merasa ini seperti mimpi!!”
Kyuhyun mengerutkan keningnya “Bertemu siapa??”
“Dia, orang yang selalu membuatkan puisi untukku!! Tadi pagi aku memergokinya saat ia akan menyelipkan kertas itu Oppa,”
“Kau yakin itu dia??”
“Tentu saja, aku sudah memergokinya seperti itu mana mungkin aku salah, dan nanti dia ingin mengantarku pulang. . . Oppa. . . Kau tidak apa-apa pulang sendiri??”
“……….”
Hening. . .
“Yaa oppa, kenapa diam saja??” sentak Yoon Hye.
Kyuhyun mengerjap kaget “Ah, ne. . . Pulanglah, lagipula aku akan tinggal lebih lama di sini nanti. . .”
“Gomawo. . . “ saut Yoon Hye ceria.
“Kembalilah ke kelas, sudah waktunya masuk. . .”
“Ne, anyeong Oppa!!” Yoon Hye berlari kecil menuju pintu keluar.
“Yoon ah. . .” panggil Kyuhyun saat gadis itu hendak menutup pintu.
“Ye??”
“Berhati-hatilah. . .”
Yoon hye tersenyum “Sudah pasti!!” jawabnya sebelum akhirnya menutup pintu.
Kyuhyun terus menatap pintu tempat Yoon Hye menghilang dengan diam. Kemudian ia membuka bukunya lagi dan mulai mencoret-coret lembarnya.
****

Even though I know that our parting is approaching
Because you’re leaving I hold my breath
When I smile without realizing it,
Am I passing us by
Even though pretenting to smile without knowing why. . .
Truthfully I want to cry
You look into my eyes
It seems our love is ending like this. . .
Before I know it our parting is appoaching
You say ‘goodbye. . .’
Leeting you go like this is still difficult to me
Please, give me a little more time
I can’t live without you
My all is in you. . .
[translate lirik my all is in you-super junior]

Yoon Hye menatap kertas itu dengan kening berkerut. Apa maksud puisi itu?? Kenapa rasanya aneh. . . Akan ditanyakannya kepada Hyuki nanti. Sejak pertemuan itu, mereka lebih dekat. Kyuhyun yang sering tidak masuk sekolah, membuat Yoon Hye selalu pulang bersama Hyuk Jae.
Yoon Hye menghembuskan nafas berat. Kemudian dilihatnya seorang gadis sedang menyimpan barang-barangnya di loker tidak jauh dari tempatnya. Yoon Hye menatapnya sesaat, sepertinya ia pernah melihat gadis itu. Ah, bukankah dia teman sekelas Kyuhyun?!
Yoon Hye mencoba mendekatinya, siapa tau ia punya informasi tentang Kyuhyun “Anyeong Seohyun Eonni!!” sapanya ramah.
Gadis itu menghentikan gerakannya kemudian menoleh menatap Yoon Hye “Anyeong. . .” balasnya dengan pandangan penuh tanya.
“Kau teman sekelasnya Kyuhyun Oppa bukan??”
“Ya, kau mencarinya??”
“Benar, apa hari ini dia masuk sekolah??”
“Aniyo. . . Hari ini ia tidak masuk. . . Kau tidak tau dia kenapa?? Aku sangat mengkhawatirkannya. . .”
Yoon Hye menggeleng pelan “Saat kutanya, dia hanya menjawab sedang ada urusan. . .”
“Terkadang dia memang membolos, tapi tidak sesering ini. . . Kemarin ia masuk dua hari, tapi sebelumnya sempat membolos. . . Bukankah kalian dekat?? Kau benar-benar tidak tau??”
“Aku tidak akan bertanya jika tau. . . Baiklah kalau begitu, terima kasih Eonni, anyeong. . .”
“Tunggu dulu!!”
Yoon Hye yang sudah berbalik, memutar tubuhnya kembali “Ya??”
“Apa. . . Kalian. . . Apa kalian berpacaran??” tanya gadis itu.
Yoon Hye tersenyum “Aniyo. . . Hubungan kami tidak seperti itu. . .”
“Ah syukurlah. . . Itu artinya aku masih memiliki kesempatan. . .” desah gadis itu lega.
Tunggu dulu. . . memiliki apa katanya? Kesempatan? Kening Yoon Hye mengerut mendengarnya “Kau. . . menyukai Kyu Oppa??” tanya Yoon Hye ragu.
Gadis itu tersenyum manis “Seperti yang kau duga. . .” jawabnya sambil menutup loker kemudian berbalik pergi.
Yoon Hye masih berdiri ditempatnya meskipun gadis itu telah menghilang dari pandanganya. “Dia menyukai Oppa. . .” gumamnya pelan. Entah kenapa rasanya aneh. . . Membayangkan Kyuhyun bersama gadis lain, dan tidak lagi bersamanya membuat perasaannya sedikit takut.

“Oppa, apa maksud puisimu hari ini??” tanya Yoon Hye saat duduk bersama Hyuki di sebuah bangku taman sepulang sekolah.
“Puisi??”
Yoon Hye menatap heran “Puisi yang kau berikan tadi pagi, apa maksudnya??”
Hyuki tergelagap. Ia menggaruk-garuk rambutnya gugup “I. . .Itu. . .”
“Kenapa kau bilang bahwa aku akan meninggalkanmu??”
“Ah. . . Itu aku. . . Aku hanya takut. . .”
“Takut??”
“Ya. . . Aku takut jika kau meninggalkanmu. . .”
Yoon Hye terdiam. Dalam otaknya sekarang ia justru teringat kepada Kyuhyun, ia takut laki-laki itu meninggalkannya.
“Yoon ah, kau tidak akan meninggalkanku bukan?? Aku. . . Aku menyukaimu. . .”
Yoon Hye mengerjap pelan “Ye?? Kau. . . Kau menyukaiku??”
“Ne, aku ingin kau tetap di sisiku, berjanjilah untuk tidak meninggalkanku, kumohon. . .”
“Aku. . .” Yoon Hye terdiam, nama Kyuhyun berputar-putar diotaknya, kemudian bayangan gadis itu melintas juga difikirannya. Gadis yang cantik dan manis, sangat cocok untuk Kyuhyun “Aku berjanji. . .” kata-kata itu meluncur saja tanpa disadarinya.
Hyuki meraih tangannya dan menggenggamnya erat, membuatnya tersentak “Gomawo Yoon ah. . . Jjoahaeyo. . .” senyumnya. Mau tidak mau Yoon Hye tersenyum juga.
****

“Yoon ah, kau sudah makan??” teriak ibunya dari luar kamar.
“Sudah Eomma!!!” balas Yoon Hye.
Gadis itu tengah meruntuk kesal sambil menatap buku tugasnya. Kemudian ia menopang kepalanya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya sedang memegang pensil yang diketuk-ketukannya ke atas buku yang terbuka itu. Tiba-tiba ia bangun dan membanting pensilnya ke atas buku itu “Kenapa tidak bisa dihubungi??” runtuknya kesal sambil menatap ponsel hitamnya yang ada di dekat tumpukan buku pelajarannya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Langsung disambarnya benda itu dan dijawabnya tanpa melihat siapa yang menelphonnya.
“Yeoboseo?? . . . Oh, Hyo Ra. . . Ada apa??. . . Kau tau dari mana?? Itu. . .Ya, aku dan Hyuki. . . Besok saja, aku sedang sibuk saat ini, anyeong!!”
Yoon Hye menghembuskan nafas lelah sambil menaruh ponsel itu di meja. Ternyata bukan dia yang menelphone. Tapi soal hubungannya dengan Hyuki, kenapa mereka bisa tau?? Ah sepertinya itu hal yang biasa. Hyuki siswa yang cukup populer. Sunbaenya itu sangat pandai rapping dan dance. Tapi tetap saja, ia tidak bisa mengalahkan suara Cho Kyuhyun. Tapi kemana laki-laki itu?? Sudah seminggu Yoon Hye menjadi kekasih Hyuki, dan sudah seminggu pula Yoon Hye belum bertemu Kyuhyun. Kenapa laki-laki itu kadang masuk kadang tidak?? Ia juga tidak pernah menjemput yoon Hye lagi. Di sekolah pun laki-laki itu sangat susah dicari, apalagi Hyuki selalu menemuinya saat jam-jam istirahat.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi lagi. Cepat-cepat dijawabnya.
“Yeoboseo??. . . Apa? Hyuki?. . .Chae Ra, aku sedang sibuk saat ini. . .Mwo?? Seohyun Eonni dekat dengan Kyu Oppa?? . . . Berpacaran?? Itu tidak benar!!” tandas Yoon Hye kemudian langsung menutup telphonenya dengan kasar.
“Kenapa ada berita seperti itu?! Apa benar mereka berpacaran?? Kenapa Oppa tidak pernah memberitahuku??” runtuk Yoon Hye kesal.
Lagi-lagi ponsel dalam genggamannya berdering. Langsung dijawabnya dengan kasar “Apa??”
“Yoon ah, gwenchana??”
“Oppa. . .” Yoon Hye mendesah lega sekaligus ingin menangis saat mendengar suara itu. Ia menjatuhkan pantatnya di tempat duduk dengan keras.
“Ada apa??” tanya Kyu lembut.
“Kenapa kau bisa begitu jahat terhadapku?? Kenapa tidak pernah membalas pesanku?? Kenapa tidak mengangkat telphoneku? Kenapa tidak mau menemuiku? Kenapa__” suara Yoon Hye tersendat. Air matanya sudah mengambang.
“Yoon, tenanglah. . .”
“Apa salahku oppa?? Apa salahku?? Kenapa sekarang kau menghindariku??” kini air mata itu sudah berjatuhan.
“Mianhae Yoon. . . Mianhae. . . Kumohon jangan menangis. . .”
Yoon Hye menghapus air matanya dengan tangannya yang bebas “Aku menangis karna kau bodoh!! Mengapa kau tiba-tiba saja menghilang?? Apa kau tidak mau lagi menemuiku?? Apa karena Seohyun Eonni? Kenapa kau tidak pernah bilang kepadaku tentangnya?? Apa aku mengganggu kalian??”
“Mianhae Yoon. . . Aku tidak bermaksud menghindarimu, bukankah sekarang kau sudah punya Lee Hyuk Jae??”
“Aku ingin kau, bukan dia!!” saut Yoon Hye sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja, air matanya tidak bisa berhenti.
“Jangan berkata seperti itu. . .” kata Kyuhyun lembut “Bukankah kau menyukainya??”
“Aku tidak tau Oppa. . . Selama ini aku selalu bersamamu, kau yang ada disisiku, dan sekarang, kau selalu saja menghilang dari pandanganku, aku tidak mau seperti itu, aku tidak mau kau menjauhiku. . .”
“Aku tidak akan menjauhimu. . .Kau tau pasti aku menyayangimu. . .”
“Lalu kenapa kau berbuat seperti ini kepadaku??”
Hening sejenak “Nanti kau akan tau. . . Jangan menangis lagi, aku tidak ingin melihat air matamu. . . Berjanjilah untuk tidak menangis. . .”
“Aku berjanji. . . Tapi aku benar-benar ingin bertemu denganmu, aku merindukanmu Oppa. . . Setiap aku pergi kerumahmu, selalu saja kosong, sebenarnya kalian pergi kemana??”
“Kalau saja aku bisa memberitahumu. . .” terdengar nada sendu dari suara Kyuhyun.
“Kenapa aku tidak boleh tau??”
“Bukan tidak boleh, tapi belum saatnya kau tau. . .”
“Baiklah. . . Aku tidak akan memaksa, tapi kau harus berjanji untuk memberitahuku nanti,”
“Aku berjanji. . .” jawab Kyuhyun “Sekarang apa yang kau lakukan??”
“Tidak ada. . .Aku baru saja mengerjakan tugas, tapi sepertinya aku mengalami kemacetan otak karna dirimu!!”
Terdengar suara tawa kecil di seberang “Aku tidak tau kalau kau begitu mencintaiku. . .Seharusnya kau tinggalkan saja dia dan tetap di sisiku!”
“Mwo??” Yoon Hye mengerjap kaget.
“Sudah malam, cepatlah tidur. . .”
“Tapi aku masih ingin mendengar suaramu. . . Kau tau, sudah seminggu lebih aku tidak mendengar suaramu. . . Sepertinya itu sudah menjadi kebutuhan untukku. . . hhh. . . Apa jadinya kalau Seohyun Eonni tidak mengijinkanku untuk mendengar suaramu lagi?!”
“Yoon ah, aku milikmu, ingat?? Sekarang tidurlah, aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu. . .”
Yoon Hye tertawa kecil “Baiklah. . .” gadis itu beranjak dari duduknya kemudian naik ke tempat tidur dan mematikan lampu“Oke, aku sudah ada di bawah selimut!!”
“Sekarang pejamkan matamu. . .”
“Ehemm. . .” Yoon Hye mulai memejamkan matanya sambil menarik selimut lebih rapat.
“Kau merasa hangat??”
“Ya. . .”
“Rasakan. . . Aku sedang memelukmu erat saat ini. . .” bisik Kyuhyun.
“Mmm. . .”
“Baiklah. . . Kunyanyikan sebuah lagu untukmu,” kemudian, Kyuhyun mulai menyanyikan sebuah lagu, sementara Yoon Hye mendengarkannya sambil memejamkan mata.
****

“Hari ini kau ceria sekali??” komentar Hyuki saat mengantar Yoon Hye ke kelasnya pagi itu.
Yoon Hye tersenyum lebar “Benarkah?? “
“Ya. . .”
“Oppa, mianhae. . . Nanti pulang sekolah aku tidak bisa bersamamu. . .”
“Waeyo??”
“Aku ingin berbicara dengan Kyu oppa, kau tau, dia sangat susah dihubungi. . . Semoga saja hari ini ia masuk sekolah, aku tidak tau kenapa dia sering membolos. . .”
“Yoon ah, ada yang ingin kutanyakan, sebenarnya apa hubunganmu dengannya? Kulihat kalian sangat dekat. . .”
Yoon Hye tersenyum lebar “Dia, lebih dari segala yang kuinginkan dalam hidupku. . .”
“Jika dia yang kau inginkan. . . Lalu bagaimana denganku??”
Yoon Hye membeku, Ia menatap Hyuki tanpa tau harus menjawab apa.
“Sudahlah. . . Cepat kau masuk kelas, jika nanti kau berubah pikiran dan ingin pulang denganku, aku ada diruang latihan dance!” kata Hyuki, sebelum Yoon Hye sempat menjawab, laki-laki itu sudah berbalik dan melangkah pergi.

Don’t cry in pain counting the time that’s passed
Don’t miss a foolish love that’s already passed
One who looks at only you and needs only you. . .
Meet someone who loves you so much
They can’t go a day without you
Please, I hope that you’ll be happy. . .
Let’s never meet again. . .

Yoon Hye mengerutkan keningnya membaca puisi itu, kenapa semakin hari semakin aneh?? Tapi kemudian ia cepat-cepat membereskan buku-bukunya di loker. Ia sudah terlambat pulang sepuluh menit, semoga saja Kyuhyun belum pulang dulu. Ia memang sudah mengirim pesan kepada namja itu, tapi ponselnya tidak aktif.
Yoon Hye berlari-lari kecil menyusuri koridor menuju kelas Kyuhyun. Tiba-tiba saja langkahnya berhenti. Ia berbalik dan melihat seorang gadis yang baru saja berpapasan dengannya.
“Seohyun Eonni!!” panggilnya pada gadis itu.
Seohyun menghentikan langkahnya kemudian berbalik. Ia terlihat sedikit bingung saat melihat Yoon Hye yang berjalan menghampirinya.
“Eonni chukae. . . Kudengar kau berpacaran dengan Kyu Oppa. Aku tidak tau kenapa Kyu Oppa tidak pernah menceritakan soal ini kepadaku, tapi kuharap kau bisa menjaganya dengan baik. . .”
Seohyun tersenyum pahit “Kami tidak berpacaran!!”
“Ye??”
“Aku sudah ditolaknya!!”
“Mwo??”
“Seluruh murid memang tau saat aku menyatakan cinta kepadanya, kau tau, saat itu ia hanya tersenyum kemudian membawaku ke atas atap dan mengucapkan kata maaf kepadaku, jadi tidak ada yang tau kalau ia menolakku, dia benar-benar baik. . .”
“Kenapa . . . Ia menolakmu??” tanya Yoon Hye bingung.
“Karena dia sudah menyukai seseorang,”
“Siapa??”
“Seharusnya kau tau siapa dia!!” jawab Seohyun sambil tersenyum kemudian berbalik dan berjalan pergi.
Yoon Hye masih berdiri ditempatnya hingga sosok Seohyun menghilang. Jadi bukan Seohyun?? Lalu siapa?? Otak Yoon Hye berputar keras, tapi selama ini ia tidak pernah melihat Kyuhyun dekat dengan gadis manapun selain dengannya.
“Hei, kau Kim Yoon Hye??” seseorang menepuk bahu Yoon Hye pelan membuatnya tersentak.
“Ah, ne. . . Aku Kim Yoon Hye,”
“Kalau begitu apa aku bisa menitipkan sesuatu kepadamu??”
Yoon Hye menatap bingung namja di depannya itu, ia tau namja itu adalah Lee Jong Hyun, teman Kyuhyun.
“Ini buku Kyuhyun, tertinggal di ruang music kemarin, aku tidak bisa mengembalikannya langsung karena tadi dia tidak masuk sekolah!!” namja itu menyodorkan sebuah buku pada Yoon Hye.
“Jadi dia tidak masuk sekolah hari ini??” tanya Yoon Hye sambil menerima buku itu.
Namja itu menggeleng pelan “Padahal aku sudah menunggunya tadi. . . Baiklah, tolong berikan kepadanya ya, aku pulang dulu, anyeong!!”
“Anyeong. . .”
Yoon Hye menatap namja itu sebentar kemudian berbalik pergi. Ia menghembuskan nafas panjang sambil mendekap buku itu “Ternyata dia tidak masuk lagi. . . Kenapa begitu. . .” gumamnya lemas.
Yoon Hye kemudian melihat lagi buku yang didekapnya itu. Ada nama Kyuhyun dan kelasnya di sampul buku itu. kemudian dibukanya pelan. Ternyata, isinya adalah lembaran-lembaran not-not lagu yang ditulisnya. Ia tidak tau kalau Kyuhyun dapat membuat lagu, dilihatnya lebih lagi lembaran-lembaran itu. Tiba-tiba saja matanya terbelak saat menyadari sesuatu. Lirik lagu di bawah not-not itu, sama dengan puisi-puisi yang selalu diterimanya.
Yoon Hye menjatuhkan tasnya ke lantai, ia berlutut sambil mengeluarkan semua isi tasnya itu. diambilnya sebuah buku, dibukanya, kemudian dicocokannya dengan isi buku Kyuhyun. Semua puisi yang didapatkannya itu, ada di dalam buku Kyuhyun lengkap dengan not-not baloknya. Dan ia melihat ada selembar kertas tanpa not balok, dibacanya perlahan. . .

I forget when it started
I don’t know why I am like this
A day seems so long and
Doesn’t seem to have and end
How das another morning come?
I don’t know. . .
The memory I can’t erase for one second
I just think of you
I can’t do anything while not doing anything
I look at the slow time
Where are you? What are you doing?
Because I only think of one person
Because I think of that one person
[translate lagu the one I love-super junior KRY]

Kemudian baru disadarinya bahwa gaya tulisan itu semuanya sama. Air mata Yoon Hye jatuh, dimasukan lagi semua barang-barangnya yang berceceran ke dalam tasnya di lantai dengan cepat. Kemudian ia memakai tas itu kembali. Sambil mendekap buku Kyuhyun ia berlari pergi. Ia tau kemana ia harus pergi!
BRAAAK. . .
“Mianhamnida. . .” ucapnya sambil membungkuk beberapa kali saat tidak sengaja menabrak sesorang. Pandangannya sedikit buram oleh air mata, karena itu ia tidak bisa melihat dengan jelas.
“Yoon ah, kau kenapa??”
Yoon hye mengerjap kaget, baru disadarinya laki-laki itu adalah Hyuki.
“Apa yang terjadi??” tanya Hyuki cemas, dipegangnya lengan Yoon Hye.
“Kau bohong. . .” kata Yoon Hye dengan suara bergetar.
Hyuki mengerjap kaget.
“Kau bohong kepadaku Oppa. . . Kenapa??”
“Apa maksudmu Yoon??”
“Bukan kau yang menulis semua puisi itu!! Kenapa kau berbohong kepadaku?? Aku. . . Kecewa padamu. . .” Yoon Hye melepaskan pegangan Hyuki dilengannya kemudian berbalik pergi.
Namun baru dua langkah, hyuki kembali menahan tangannya.
“Kau sudah berjanji tidak akan meninggalkanku Yoon ah. . . Aku benar-benar menyukaimu, rasa sukaku ini bukan suatu kebohongan. . . Alasan kenapa aku mengakui bahwa itu adalah tulisanku adalah karna aku sudah lama menyukaimu. . . Sejak kau masuk sekolahan ini aku menyukaimu Yoon ah, tapi kau seperti permata yang dilapisi kotak kaca, dan kotak itu adalah Cho Kyuhyun. . . Aku tidak dapat menggapaimu hingga saat itu tiba, Aku minta maaf. . . Tapi, apa arti semua jawabanmu semua ini? Jika kau tidak mempunyai perasaan yang sama kenapa kau mau memjadi kekasihku?”
Yoon Hye terpaku menatap namja itu, air matanya masih mengalir “Mianhaeyo Oppa. . . Saat itu aku hanya bingung. . . Aku tidak tau perasaan apa yang kurasakan kepadamu, aku juga tidak tau apa arti dirimu untukku. . . Yang kutau saat itu, aku membutuhkan Kyu Oppa, aku menginginkannya, aku tidak ingin dia meninggalkanku, karena selama dia ada di sisiku, aku merasa semuanya sudah tepat seperti yang seharusnya. . . Dan saat ini aku sadar. . . Aku lebih dari membutuhkannya Oppa. . . Dia nafasku. . . Dia kotak kaca pelindungku. . . Dia seperti cangkang untukku, dan tanpanya aku tidak akan bisa. . . Mianhae. . .”
Hyuki tersenyum kecut “Aku sudah tau semuanya sejak awal, kau tidak akan bisa menjadi milikku seberapa keras aku memaksamu. . .aku hanya ingin mencoba, dan ternyata semuanya sia-sia. . . satu hal yang kuminta darimu, jangan membenciku. . . Kumohon, sekarang pergilah. . . Aku melepasmu. . .”
Hyuki melepaskan tangannya kemudian berbalik pergi.Yoon Hye sempat memandangnya sejenak, tapi kemudian ia teringat Kyuhyun. Cepat-cepat ia berlari pergi.

Rumah itu terlihat kosong. Berkali-kali Yoon Hye memencet bell rumahnya. Kemudian pintu terbuka diikuti seorang Ajhuma muncul dibaliknya “Yong Ajhuma, Kyuhyun Oppa ada dirumah??” tanya Yoon Hye langsung kepada wanita yang dikenal sebagai pembantu di rumah Kyuhyun itu.
“Kau belum tau??”
“Apa??”
“Tadi pagi ketika Kyuhyun akan berangkat sekolah, penyakit jantungnya kambuh, sekarang mereka dirumah sakit sekarang ini,”
Yoon Hye membeku mendengarnya “Penyakit. . . jantung??”
“Ya, kau tidak tau sama sekali soal ini?? sudah tiga tahun dia punya penyakit jantung, dan akhir-akhir ini penyakitnya semakin memburuk, tapi donor jantung yang dicari Tuan dan Nyonya masih belum ditemukan,”
“Tidak. . . mungkin. . .”
“Semoga saja dia bisa bertahan. . .”
“Di rumah sakit mana?”
“Di sebelah tempat spa dekat gedung olah raga Seoul!”
Tanpa bertanya lagi Yoon Hye berlari pergi. Ia menyetop taksi pertama yang ditemukannya dan menyuruh supir taksi itu untuk segera pergi ke rumah sakit.
Air matanya terus bergulir. Bagaimana bisa ia tidak tau hal ini?? bagaimana bisa ia tidak tau apapun tentang Kyuhyun sementara laki-laki itu tau segala sesuatu tentangnya.

“Aku tidak akan menjauhimu. . .Kau tau pasti aku menyayangimu. . .”
“Lalu kenapa kau berbuat seperti ini kepadaku??”
“Nanti kau akan tau. . . Jangan menangis lagi, aku tidak ingin melihat air matamu. . . Berjanjilah untuk tidak menangis. . .”
“Aku berjanji. . . Tapi aku benar-benar ingin bertemu denganmu, aku merindukanmu Oppa. . . Setiap aku pergi ke rumahmu, selalu saja kosong, sebenarnya kalian pergi kemana??”
“Kalau saja aku bisa memberitahumu. . .”
“Kenapa aku tidak boleh tau??”
“Bukan tidak boleh, tapi belum saatnya kau tau. . .”
“Baiklah. . . aku tidak akan memaksa, tapi kau harus berjanji untuk memberitahuku nanti,”
“Aku berjanji. . .”

Apa ini yang dimaksud oleh Kyuhyun kemarin?? Saat ia menelphone Yoon Hye. Kenapa ia tidak pernah memberitahunya?? Kenapa?? Yoon Hye membuka lagi buku Kyuhyun.
Kemudian ia ingat puisi terakhir Kyuhyun, air matanyapun mengalir deras.

Meet someone who loves you so much
They can’t go a day without you
Please, I hope that you’ll be happy. . .
Let’s never meet again. . .

“Pasti kau ingin berkencan dengan psp tercintamu itu bukan??”
“Tenang saja, aku lebih mencintaimu. . .”
“Sudah seharusnya!!”

“Aku tidak tau kalau kau begitu mencintaiku. . .Seharusnya kau tinggalkan saja dia dan tetap di sisiku!”
“Mwo??”
“Sudah malam, cepatlah tidur. . .”

Air matanya semakin deras. Tetesan-tetesan air itu berjatuhan di lembaran buku Kyuhyun “Benarkah kau mencintaiku Oppa?? Benarkah i__AAAARRGH. . . .”
****

Ia mengerjap perlahan. Pandangannya masih kabur. Terdengar suara seseorang memanggil namanya berulang kali, ia tau, itu suara Ibunya. Dikerjapkannya matanya beberapa kali untuk melihat lebih jelas. Wajah wanita itu terlihat dimatanya. Ada perasaan cemas, lega, juga bahagia.
“Eomma. . .” ia mencoba untuk berbicara namun tenggorokannya terasa kering.
“Tidak apa-apa, semuanya baik-baik saja. . .” wanita itu berbicara lembut.
“Air. . .”
Wanita itu membantunya untuk bangun dan membantunya minum segelas air.
Ia memejamkan matanya untuk mengumpulkan sedikit tenaganya “Apa yang terjadi??” tanyanya.
“Oprasimu berjalan lancar Kyuhyun ah. . .” terdengar nada lega dan bahagia dari ibunya.
Kyuhyun membuka matanya “Operasi??”
“Ya, kemarin, dokter mendapatkan donor jantung untukmu dan langsung mengoprasimu. . .”
“Benarkah?? Siapa yang sudah memberikan jantungnya untukku Eomma??”
Raut wajah Ibu Kyuhyun terlihat kaget “I. . . itu. . . Eomma tidak tau. . . Dokter juga tidak memberitahu. . .”
“Kenapa begitu?? Aku ingin berterima kasih kepada keluarganya. . .”
“Mungkin suatu saat nanti kita akan tau, tapi tidak sekarang. . . Sekarang istirahatlah. . .”
“Eomma, berikan ponselku. . . Yoon Hye pasti mencariku. . .”
“Yoon . . .Yoon Hye??” tanya Ibu Kyuhyun kaget.
“Ne. . .”
“Kyuhyun ah. . .Ada yang harus kau ketahui tentangnya. . .”
Kyuhyun menatap bingung “Apa?” tanyanya.
“Yoon Hye. . . Yoon Hye mengalami kecelakaan lalu lintas kemarin. . .”
Kyuhyun terdiam ditempatnya “Kece- Tidak.!! Jangan membohongiku eomma. . .”
“Aku tidak berbohong Kyuhyun ah. . .Kemarin, Ibu Yoon Hye memberikan ini kepadaku. . . Dia bilang Yoon Hye ingin memberimu ini sebelum ia pergi. . .”
Kyuhyun menatap nanar sebuah buku yang diberikan Ibunya. Ia tau itu bukunya. Dengan tangan bergetar diterimanya buku itu kemudian dibukanya. Tampak bercak darah di lembaran-lembaran itu. Air mata Kyuhyun mulai mengambang “Tidak. . . Ini tidak mungkin. . . Bahkan semalam aku masih bermimpi bertemu dengannya. . .”
Kemudian, ia melihat sebuah lembaran yang terisi sebuah tulisan. Bukan tulisannya,

Oppa. . . Aku sudah tau semuanya. . .
Terima kasih untuk semua cinta yang kau berikan kepadaku. . .
Berjanjilah. . .
Suatu hari nanti, kau akan menjadi seorang penyanyi yang hebat. . .
Dan saat itu tiba, aku akan melihatmu. . .
Carilah kebahagiaanmu. . . Seperti aku yang berjanji kepadamu,
Kau juga harus berjanji kepadaku untuk tidak menangis apapun yang terjadi. . .
Itu, menyakitkan untukku, araseo??
Saranghaeyo. . .

Kyuhyun terisak hebat “Bagaimana bisa aku tidak menangis?? Bagaimana bisa dia berkata seperti itu?? kenapa dia pergi?? apa yang harus kucari jika kebahagiaanku sudah pergi??”
“Kyuhyun ah, tenanglah. ..” kata Ibu Kyuhyun sambil memeluknya.
“Kenapa dia begitu dendam kepadaku?? Kenapa dia pergi eomma?? Kenapa__ aaaaaarrrgh. . .” kyuhyun melepaskan pelukan Ibunya sambil membuang selimutnya.
Saat ini juga, ia ingin jantungnya berhenti berdetak. Satu-satunya alasannya untuk bertahan selama ini adalah karna gadis itu. Dan sekarang gadis itu sudah pergi, lalu apa yang bisa diperbuatnya??
Kyuhyun terisak sambil menutup wajahnya, berharap ini semua hanya mimpi.

~7 years later~

Sebuah dentingan piano mengalun lembut. Kyuhyun duduk disebuah kursi tinggi sambil memegang mic. Laki-laki itu memejamkan matanya sejenak. Ada rasa pedih yang masih tertinggal di hatinya. Perlahan saat ia membuka matanya, ia ada disana. . .
Gadis itu, mengenakan gaun putih, berdiri diantara ratusan sparkyu. Tiba-tiba saja jantungnya berdenyut kuat. Ia tidak bisa memandang jelas, namun ia tau, gadis itu adalah Kim Yoon Hye.
Ini untukmu Yoon ah. . . bisiknya dalam hati, kemudian bibir itu mulai bergerak seiring suaranya yang memenuhi gedung itu.
Jerit penggemar memekakkan telinga, tapi tetap tidak mampu mengalahkan suara namja itu. Hingga akhirnya lagu itu memelan dan berhenti. Kyuhyun melihat tempat Yoon Hye berdiri lagi, dan gadis itu sudah tidak ada. Bibirnya tersenyum tipis, Aku sudah menepati janjiku bukan?? Bisiknya dalam hati. . .
Angin musim gugur itu membelai lembut wajahnya. Laki-laki itu mengenakan kaos putih panjang yang lengannya digulung sedikit. Sebuah scraf melingkar di lehernya, memberinya kehangatan. Ia diam memandang pemandangan malam di bawahnya. Kerlap-kerlip lampu kota Seoul terlihat begitu indah. Kyuhyun menghela nafasnya. Ia baru saja menyelesaikan konser bersama anggota yang lain. Penampilan solonya tadi menurutnya sudah cukup bagus. Dan sekarang ia masih menunggu anggota yang lain selesai berkemas.
Hening. . . Balkon itu begitu sunyi dan lapang. Fikirannya melayang pada saat ia menyanyi tadi. Tiba-tiba saja jantungnya berdenyut kuat. Ia memalingkan wajahnya ke samping dan melihat ia ada disana. . . Berdiri dengan jarak setengah meter di sebelahnya, masih dengan gaun putih selututnya.
Posisi gadis itu sama sepertinya, sama-sama menopangkan lengannya pada pagar pembatas. Matanya memandang pemandangan di bawah. Ia masih tetap cantik seperti yang dulu. . .
“Aku tau kau ada disini. . .” ucap Kyuhyun pelan.
Gadis itu menoleh, menatapnya, kemudian tersenyum lembut. Debaran jantung Kyuhyun semakin kuat, lebih kuat daripada yang pernah dirasakannya dulu, “Aku merindukanmu Yoon ah. . .” ucapnya pelan.
Senyum gadis itu memudar, digantikan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. Tatapan penyesalan, sedih, atau terharu.
“Kau lihat. . . Aku sudah menepati janjiku. . .” kata Kyuhyun lagi.
Gadis itu tersenyum lagi “Gomawo. . .” bisiknya.
Suara gadis itu seperti air yang membuat hati Kyuhyun basah seketika. Air mata itu tidak bisa dicegah lagi. Jatuh begitu saja dari kelopak mata kyuhyun “Aku merindukanmu Yoon ah. . . Sangat merindukanmu. . .”
Mata gadis itu berkaca-kaca, kakinya melangkah maju kemudian berjinjit dan melingkarkan lengannya di leher Kyuhyun, memeluknya. Kyuhyun membenamkan wajahnya kedalam leher gadis itu sambil terisak pelan. Dirapatkannya tubuh gadis itu, memisahkan jarak yang ada. Rasanya hangat. . .
“Aku sudah berusaha. . .” kata Kyuhyun dengan suara yang bergetar “Aku sudah berusaha melupakanmu. . . Tapi aku tidak bisa. . . Aku sudah berusaha mencari kebahagian yang lain, tapi aku tidak menemukannya. . . Lalu aku harus bagaimana?? Jika aku memohon kepadamu untuk membiarkan detak jantung ini berhenti untuk menyusulmu apakah kau akan marah?? Jangan melarangku untuk menangis Yoon, aku tidak bisa. . .”
Air mata gadis itu mengalir deras “Jangan cemas lagi Oppa. . . Aku sudah kembali. . .” bisiknya pelan.
“Aku berharap ini bukan mimpi. . . Kalaupun ini mimpi aku berharap untuk tidak bangun lagi. . . Aku ingin berada disisimu. . . “
“Ini bukan mimpi Oppa. . . Aku disini untukmu. . . Aku sudah kembali. . .”
Kyuhyun terdiam beberapa saat, kemudian memudurkan wajahnya. Ia menatap bingung. Perlahan, disentuhnya pipi gadis itu lembut “Kau. . . nyata. . .?” bisiknya tidak percaya.
Yoon hye menggenggam tangan kyuhyun di pipinya dan menekankan tangan itu ke pipinya lebih dalam “Aku nyata. . . Aku masih hidup Oppa. . .”
“Ba-bagaimana bisa?? Bukankah. . . kau. . .”
“Mianhae. . . Saat itu aku memang mengalami kecelakaan. . . Dan kakiku lumpuh Oppa. . . Kemudian orang tuaku memutuskan untuk membawaku keluar negeri. Karena itu, aku meminta kepada Eomma untuk menyampaikan pesanku di dalam bukumu itu. . . “
“Tapi eomma bilang kau . . . Kau sudah pergi. . .”
“Bukankah aku memang pergi?? Aku pergi ke Amerika untuk menjalani pengobatan. . . Aku memang sengaja membiarkanmu agar menduga seperti itu, karna aku tidak ingin kau menungguku yang belum pasti. . . Aku ingin kau bahagia Oppa. . . Dan untuk jantungmu. . . Itu adalah jantung seorang paman yang mengalami kecelakaan bersamaku saat itu. Dia adalah sopir dari taksi yang kutumpangi saat itu. Karena dia sebatang kara, di saat-saat terakhirnya, ia ingin mendonorkan semua bagian organ vitalnya yang masih berfungi untuk orang lain. . .”
Kyuhyun menatap tidak percaya “Jadi. . . Kau masih hidup?? Lalu kenapa kau tidak mengatakan kepadaku?? Kenapa kau tidak mengabariku sama sekali??” tanya Kyuhyun marah sambil melepaskan pelukannya.
“Mianhae Oppa. . . Aku hanya tidak ingin kau menungguku. . . Aku ingin melihatmu bahagia. . . Kudengar kau dekat dengan Song Victoria. . .”
“Aku harus menjelaskan bagaimana Yoon ah, kebahagiaanku adalah kau. . . Bagaimana aku bisa bahagia jika kaulah yang membawa pergi kebahagiaan itu?? Aku tidak bisa melepasmu dari hidupku. . . Aku mencintaimu Yoon. . . Sangat! Bagaimana bisa kau membiarkanku berfikir bahwa kau sudah pergi selamanya?? Bagaimana bisa kau baru kembali sekarang?? Kenapa kau tega membuatku seperti ini bertahun-tahun. . .”
“Mianhae Oppa. . .” mata gadis itu mulai berkaca-kaca lagi “Butuh tiga tahun untuk sembuh dari lumpuh. . . Aku tidak ingin memberitahumu karena aku ingin kau bahagia tanpaku yang cacat. . . Aku berjanji pada diriku sendiri untuk menemuimu setelah sembuh. . .Alasan mengapa baru saat ini aku menemuimu adalah karna kau sudah menjadi seorang bintang sekarang. . . Aku meneruskan pendidikanku dan mulai bekerja di sebuah perusahaan agar aku pantas untuk berada di sisimu! Dan alasan keduaku adalah kau masih sendiri. . .Saat itu aku sadar, kau belum bisa melepasku, karena itu aku kembali. . . Jika seandainya saat ini kau sudah memiliki orang lain, percayalah Oppa, aku tidak akan pernah muncul di hadapanmu lagi. . .”
Kyuhyun terperangah mendengarnya. Ditariknya gadis itu kedalam pelukannya “Jangan berkata kau tidak akan pernah muncul di hadapanku lagi, berjanjilah kau tidak akan meninggalkanku lagi. . .Aku membutuhkanmu Yoon ah. . . Jangan menyerah untuk berada di sisiku. . . Berjanjilah. . .”
Yoon Hye mempererat pelukan itu “Aku berjanji Oppa. . . Aku berjanji. . .”
Tiba-tiba terdengar bunyi nada ponsel. Kyuhyun melepas pelukannya kemudian merogoh kantong celananya, mengeluarkan benda yang bergetar itu.
“Yeoboseo??” ucapnya saat ponsel itu sudah menempel ke telinganya “Oh Hyung. . . Aku. . .Kalian pulang saja dulu. . . Tenang saja, tidak ada apa-apa. . . Baiklah, gomawo. . .”
“Kau harus pergi??” tanya Yoon Hye saat Kyuhyun mengantongi ponselnya lagi.
Namja itu tersenyum lembut sambil memegang wajah Yoon Hye dengan kedua tangannya “Kau sudah disini, mana mungkin aku pergi meninggalkanmu. . . “ ucapnya lembut “mulai saat ini, kita akan selalu bersama lagi, tidak perduli setahun, lima tahun, sepuluh tahun, atau selamanya, aku akan tetap berada di sisimu. . . Tidak perduli kau suka atau tidak, tidak perduli nantinya kau bosan atau tidak, tidak perduli kau menginginkanku atau tidak, tidak perduli jantung ini milikku atau bukan, selama jantung ini masih berdetak untukmu, Kim Yoon Hye, aku akan terus mengikatmu di sisiku selamanya tidak perduli apapun yang terjadi!!”
“Aku. . . Aku suka Oppa. . . Aku benar-benar bahagia. . .Gomawo. . .”
“Saranghae. . .” bisik Kyuhyun.
“Nado saranghae. . .”
Kemudian dengan teramat pelan Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Yoon Hye. . .

FIN

Hyuk : andwaeeee. . . .
*gigit saputangan*