Tags

, ,

regret

Mata itu memandang penuh benci
Keangkuhan sikapnya, menutup semua rasa
Kata maaf, tidak pernah tersampaikan pada dengarnya
Dan penyesalan, menjadi pembuka mata hati…
——————————————————————–

Cho kyuhyun terdiam. Ia masih mengingat bagaimana Yoon Hye merawatnya semalam. Dan ia membenci hal itu. Ia membenci semua hal yang dapat membuatnya merasa hangat di sisi gadis itu. Seandainya saja bukan dia yang menjadi adik tirinya, keadaan mungkin akan berbeda. Kyuhyun meremas kaleng soft drink dalam genggamannya dan melemparnya ke lantai. Ia bangkit dari duduknya lalu menyambar kunci mobil di atas meja. Badannya masih terasa hangat tapi ia tidak ingin berada di rumah.
“Kyuhyun ah, kau sudah bangun?” sapa seorang wanita saat ia menuruni tangga. “Yoon Hye bilang kau sedang sakit, dia sudah membuatkan bubur untukmu. Kau tidak mau makan dulu?”
Dada Kyuhyun bergemuruh. Ia terus berjalan tanpa menjawab wanita itu. Menganggapnya kasat mata. Ia membenci kebaikan yang mereka berikan padanya.

 

Gadis itu termenung sambil duduk di halte bus. Apa Kyuhyun akan memakan bubur buatannya? Atau laki-laki itu akan marah padanya? Yoon Hye tidak mengerti mengapa Kyuhyun begitu membenci eomma dan dirinya. Kematian eomma Kyuhyun bukan salah mereka. Lalu kenapa ia begitu membencinya?
“Yoon Hye ssi?!”
Gadis itu tersentak saat seseorang menyapanya. Ia mengangkat wajah dan mengerjap melihat seseorang.
“Lee Hyuk Jae ssi,” ia beranjak dari duduknya dan menghampiri laki-laki yang masih duduk di atas sepeda motornya di pinggir jalan itu. “Aku minta maaf untuk kejadian kemarin. Maafkan aku.”
“Gwenchanae,” balas Hyuk Jae “Aku hanya terkejut Cho Kyuhyun mengenalmu. Dia memang populer dikalangan gadis-gadis.”
Yoon Hye tersenyum tipis. Tentu saja. Siapa yang tidak tau seorang Cho Kyuhyun?! Tapi Yoon Hye cukup tau diri untuk tidak mengatakan bahwa ia juga mengenalnya bahkan tinggal serumah. Ani- menampung di rumahnya. Karena laki-laki itu tidak akan pernah menerimanya.
“Kau akan pergi ke kampus? Bagaimana kalau pergi denganku? Aku juga akan ke sana,” tawar Hyuk Jae.
Gadis itu terdiam menimang tawaran Hyuk Jae saat sebuah mobil biru tiba-tiba saja berhenti di depan motor Hyuk Jae.
“Cho Kyuhyun…” gumam Yoon Hye saat melihat laki-laki itu keluar dari mobilnya. Berjalan cepat ke arahnya dengan tatapan tajam dalam hitungan detik.
Tanpa sempat berfikir. Lagi. Cho Kyuhyun sudah menariknya dengan kasar. Mendorongnya masuk ke dalam mobil dan segera meninggalkan tempat itu diikuti tatapan tajam Hyuk Jae. Laki-laki itu mengetik sesuatu di ponselnya sambil menyeringai tipis.
***

Kyuhyun mencengkeram kemudinya hingga buku-buku jari tangannya memutih. Ia sendiri tidak mengerti mengapa dirinya ingin meledak saat melihat Kim Yoon Hye sedang bersama Lee Hyuk Jae. Apa gadis itu benar-benar bodoh hingga tidak menyadari bahaya yang mengancamnya?! Kyuhyun tersentak. Dia marah karena kebodohan gadis itu yang terlalu polos atau marah karena melihat Yoon Hye bersama dengan laki-laki lain? Tidak. Dia marah untuk satu alasan yang belum di ketahuinya.
“Kyuhyun ssi… Bagaimana dengan demammu?” tanya Yoon Hye pelan sambil meliriknya.
Rahang Kyuhyun mengeras “Ternyata kau tidak ada bedanya dengan gadis murahan!!”
Yoon Hye terdiam. Hatinya terasa seperti ditusuk.
“Apa pedulimu? Bukankah kau membenciku? Mengapa tidak membiarkanku dibodohi oleh mereka??”
“Jadi kau ingin dibodohi??” desis Kyuhyun “Apa kau lupa bahwa hanya aku yang boleh menghancurkanmu?? Dan aku akan membuatmu lebih rendah daripada pelacur murahan yang pernah ada!!”
Bibir gadis itu terkatup rapat. Ribuan jarum terasa menghujam hatinya. Ia benar-benar marah hingga tidak sanggup mengeluarkan kata-kata. Tangannya mengepal erat. Tepat saat mobil berhenti di depan gerbang universitas itu, Yoon Hye langsung turun dari mobil Kyuhyun tanpa mengucap sepatah katapun dan membanting pintu mobilnya. Ia berjalan masuk ke kampus itu tanpa menoleh lagi kebelakang. Hatinya seperti disiram air es. Beku seketika.

 

“Yoon ah!!!” pekik Lee Rae Ki mengagetkan gadis yang sedang melamun di ruang kelas kosong itu.
Kim Yoon Hye menoleh menatap Rae Ki yang sedang tersenyum lebar menatapnya.
“Bagaimana kau melakukannya?”
“Apa?” tanya Yoon Hye bingung.
“Aigoo… Sampai kapan kau akan menyembunyikannya eh? Bagaimana rasanya berpacaran dengan Cho Kyuhyun?”
DEG
Jantung Yoon Hye terasa berhenti berdetak “A-apa maksudmu?”
“YAA Kim Yoon Hye! Kau tidak perlu berpura-pura lagi. seluruh kampus sudah tau tentang hal ini! tadi kau datang kemari diantar Kyuhyun bukan?!”
“Da-darimana berita itu?”
Lee Rae Ki mengerutkan kening bingung saat melihat wajah Yoon Hye memucat “Semua gadis membicarakannya saat ini… Apa ada masalah??”
“Itu semua tidak benar! Aku tidak berpacaran dengan Cho Kyuhyun! Tidak akan pernah!!” kata Yoon Hye dengan suara bergetar. Gadis itu menyambar tasnya di atas meja lalu berjalan pergi dengan cepat, mengabaikan panggilan Rae Ki.

 

Zzzrrrssh…
Yoon Hye membasuh wajahnya di washtafel. Bagaimana bisa ada berita seperti itu? Apa Kyuhyun sudah tau? Bagaimana reaksi laki-laki itu?? Mata itu menatap takut. Untuk pertama kalinya, ia tidak tau apa yang harus dilakukannya.
Ponsel Yoon Hye berdering. Gadis itu mengambilnya di dalam tas. Nomor tidak dikenal. Untuk sesaat ia ragu. Tapi dijawabnya juga telepon itu.
“Yeoboseo?”
“Kim Yoon Hye ssi?”
“Ye,”
“Kami dari panti asuhan little star. Ada yang ingin kami sampaikan kepadamu. Bisa kita bertemu? Datanglah ke tempat kami,”
“Ne, saya akan datang ke sana. Kamsahamnida.”
BRAAK…
Pintu terbuka keras saat Yoon Hye baru saja memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas. Ia melihat beberapa gadis masuk ke dalam sambil melipat tangan di depan dada.
“Jadi kau yang bernama Kim Yoon Hye??”
Gadis itu mengyeryitkan keningnya “Apa kita saling mengenal?”
“YAA! Memangnya siapa dirimu hingga aku harus mengenalmu?” bentak gadis berambut lurus itu. penampilannya sangat fashionable.
“Jeosonghamnida.”
PLAK
Yoon Hye tersentak kaget. Pipinya terasa panas oleh tamparan itu. Sudut bibirnya sobek dan perih.
“Ini peringatan untukmu!! Kyuhyun Oppa itu milikku!”
“Aku_Aaarrgghh…”
Gadis itu menjambak rambutnya dengan kuat “Jangan mencoba bermain-main denganku karena aku bisa membunuhmu! Jika sekali saja aku melihatmu bersama Kyuhyun Oppa, kau hanya akan tinggal nama!”
BRUUK
Kepala Yoon Hye berdenyut sakit. Gadis itu mendorongnya hingga kepalanya membentur meja washtafel.
“Dasar jalang!! Cih!” gadis itu meludahi Yoon Hye sementara salah satu diantaranya menempel permen karet di rambutnya.
“Aaaaaakkhh!!!” lagi, ia menjerit kesakitan. Gadis berambut lurus menginjak kaki Yoon Hye dengan sepatu bottnya.
“Aku sudah mengingatkanmu!!” ucapnya sebelum pergi meninggalkan ruang toilet itu.
Yoon Hye meringis pelan. Kakinya terasa sakit. Kepalanya berdenyut dan bibirnya terluka. Ia tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Air matanya mengalir. “Aku tidak ingin mengenalmu Kyuhyun ah…” lirihnya.
***

Kyuhyun meneguk gelas koktailnya yang kesekian. Entah berapa lama ia sudah duduk di kursi bar itu. ia membenci gadis itu, tapi kenapa otaknya selalu mengingat setiap tawa dari bibir gadis itu. Ada sebagian dari dirinya menyesal mengapa harus gadis itu yang datang sebagai adik tirinya. Gadis itu ibarat pisau yang bisa menikamnya. Dari pertama ia melihat senyum itu, detik itu juga Kyuhyun menutup hatinya rapat-rapat.
“Cho Kyuhyun, kebetulan sekali kita bertemu di sini!!” pria maskulin bernama Choi Siwon itu duduk di sebelah kyuhyun dengan santai.
Kyuhyun hanya diam. Ia tidak berniat berbicara dengan siapapun saat ini. kepalanya terasa pusing karena demamnya yang belum benar-benar sembuh, ditambah alkohol yang sedang diminumnya.
“Kudengar kau berpacaran dengan Kim Yoon Hye, apa itu benar? Aku tidak menyangka tipe gadismu seperti itu!”
Tubuh kyuhyun terasa kaku. Rahang laki-laki itu mengeras. Dalam satu gerakan cepat, laki-laki itu beranjak dari duduknya dan berjalan pergi.

 

Kim Yoon Hye menatap cermin sambil memeriksa sudut bibirnya yang terluka. Bagaimana bisa ada berita bahwa dirinya dan Kyuhyun berpacaran? Apa yang harus dilakukannya sekarang? Gadis itu menggenggam erat liontin kalungnya. Ia ingin pergi, tapi tidak bisa meninggalkan eommanya.
Braak…
Yoon Hye tersentak kaget. Gadis itu memutar tubuhnya dengan cepat. Matanya mengerjap melihat Kyuhyun ada di sana dengan tatapan tajamnya. Ia ingin bertanya tapi lidahnya terasa kelu. Laki-laki itu berjalan ke arahnya.
SET
Bruuk…
Mata Yoon Hye membelak saat Kyuhyun menarik tangannya dengan kasar dan mendorongnya hingga jatuh ke atas ranjang.
“Kyuhyun ssi, apa yang kau lakukan??” tanya Yoon Hye takut. Ia dapat mencium bau alkohol dari nafas pria itu.
Kyuhyun tidak menjawab. Laki-laki itu mencengkeram kedua lengan Yoon Hye erat di samping kepalanya. Yoon Hye menatap takut. Mata itu terlihat berbeda.
“Mmmhh…” mata gadis itu membelak saat Kyuhyun mencium bibirnya kasar. Tubuhnya seketika memberontak. Ia memalingkan wajahnya ke samping dengan kasar “Cho Kyuhyun apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku!!!” teriaknya.
Telinga Kyuhyun seolah tuli. Laki-laki itu berusaha mencium leher Yoon Hye.
“Lepaskan aku!!! Cho Kyuhyun hentikan!!! Lepaaass!!!” Yoon Hye mulai menangis. ia berkali-kali menjerit sambil memberontak.
Kyuhyun tidak memperdulikannya. Matanya sudah buta oleh emosi. Amarah itu menutup hati, memenuhi ruang kasih dan menciptakan benci. Ia mencekal lengan gadis yang memberontak dibawahnya itu. Bajunya sudah terkoyak sebagian. Hati Yoon Hye terasa mati seketika. Ia terluka. Benar-benar terluka. Disakiti oleh orang yang dicintainya itu mematikan rasa.
“OMOO!!! Apa yang kau lakukan pada putriku??”
***

PLAK
Tamparan itu sangat kuat hingga membuat sudut bibir Kyuhyun berdarah.
“Aku tidak pernah mendidikmu seperti ini!!!” marah Appa Cho.
“Kau boleh menyakitiku, tapi tidak pada putriku!” Eomma Kim menangis sambil mendekap Yoon Hye yang terisak dengan keadaan berantakan. Tubuh gadis itu bergetar hebat.
“Kau ingin mereka keluar dari rumah ini?? Baik! Besok kau tidak akan melihat mereka lagi!! Sayang, kemasi semua barang-barangmu! Aku tidak bisa menjamin apa yang akan dilakukan anak ini nantinya!” perintah Appa Cho.

 

Kyuhyun termenung dibawah siraman air shower. Sudut bibirnya terasa perih. Ia meruntuk dalam hati. Bagaimana mungkin ia lepas kendali semalam?? Kini semua jeritan gadis itu terekam semua di dalam otaknya. Ia marah pada dirinya sendiri.
“Apa yang sebenarnya kurasakan padamu?!” laki-laki itu mendesis sambil melayangkan pukulan ke dinding dihadapannya. Membuat tangannya terluka. Sekarang apa yang harus dilakukannya? Cho Kyuhyun, kau benar-benar bodoh!!
Setelah membersihkan diri dan fikirannya, Kyuhyun keluar dari kamar. Ia menatap kamar gadis itu sejenak sebelum suara appanya terdengar, memintanya untuk ikut ke ruang kerjanya.
Ruang kerja itu terasa sunyi. Pria separuh baya itu duduk di meja kerjanya sambil mengetuk-ngetukan jarinya. Kemudian ia menghela nafas pelan menatap putra satu-satunya itu.
“Aku kecewa padamu Kyuhyun ah…”
Kyuhyun hanya diam. Ada penyesalan dalam hatinya untuk gadis itu, tapi tidak untuk appanya. Mungkin hal ini sebanding dengan rasa kecewanya pada appanya dulu yang tidak pernah punya waktu untuk ia dan eommanya.
“Kim Yoon Hye adalah gadis sebatang kara, tidak seharusnya kau melakukan hal ini kepadanya. Dia sudah cukup menderita saat tinggal di panti asuhan.”
Kyuhyun tertegun “Panti asuhan? Apa maksudmu??”
Appa cho menghela nafas lagi. “Kim Yoon Hye adalah anak angkat Kim Soo In. Soo In mengangkatnya menjadi putri saat Yoon Hye berusia dua belas tahun. Sejak kecil dia tinggal di panti dan hingga kini masih mencari orang tua kandungnya. Aku kasihan kepadanya, dan tidak menyangka dia akan semakin tersakiti ketika aku membawanya kemari. Aku benar-benar tidak tau harus berkata apa kepadanya!” desahnya sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.
Kyuhyun tercenung. Sinar matanya meredup. Apa sekarang ia menyesal?? Sekilas tawa gadis itu terngiang di telinganya. Lalu berubah menjadi tangis jeritan.
“Ada yang harus kuberitahu kepadamu Kyu. Aku dan Kim Soo In sudah mengenal lama. Dia adalah kekasihku dulu saat aku masih tinggal di Gwangju, sebelum aku melanjutkan sekolahku di Seoul. Saat itu masih belum ada alat komunikasi seperti sekarang. Aku dan dia hanya bisa saling mengirim surat sesekali. Saat aku lulus dan mendapatkan pekerjaan, aku kembali ke Gwangju untuk mencarinya. Tapi ternyata dia sudah pergi. Tidak ada yang tau kemana. Saat itulah kami berpisah hingga akhirnya aku menikah dengan eommamu. Memang salahku yang tidak pernah memperhatikan kalian, itu adalah kebodohanku.
Ternyata, takdir mempertemukan aku kembali dengan Soo In. Dia menjadi pegawai di perusahaanku. Selama ini ternyata ia pergi ke Jepang. Karena itu aku tidak bisa menemukannya. Dia sudah menikah dengan orang Jepang, tapi suaminya meninggal dan dia kembali lagi ke Korea. Ia mengadopsi Yoon Hye untuk menemaninya hidup karena ia belum memperoleh anak dari suami pertamanya. Alasan kenapa sekarang aku lebih memperhatikannya dibanding kalian dulu adalah aku tidak ingin mengulang kebodohanku. Aku mencintai eommamu tentu saja, dan aku juga mencintainya. Aku tidak ingin orang yang kucintai meninggalkanku lagi Kyu. Kuharap kau bisa mengerti.
Mulai saat ini aku akan tinggal di Jepang dengan mereka. Tapi aku akan tetap sering pulang ke Korea untuk melihatmu. Kau adalah anak laki-laki. Dan kau juga sudah dewasa. Aku mengandalkanmu untuk menjadi penerusku. Semoga kau bisa menjadi orang yang kuharapkan. Aku tidak memaksamu untuk menerima mereka lagi. Karena aku tidak ingin menyakiti hatimu lebih dalam. Selesaikan kuliahmu dengan baik!”

 

Kyuhyun membuka kamar yang kini kosong itu. Mereka benar-benar sudah pergi. Bahkan barang-barang gadis itu masih ada di kamar ini. Mungkin hanya pakaiannya yang tidak ada. Kyuhyun menatap ranjang yang berantakan akibat ulahnya semalam. Ia seakan melihat gadis itu kembali saat menangis dan memohon kepadanya. Jantungnya berdenyut sakit.
Ia berjalan pelan menghampiri meja tulis di ruang kamar itu. Sebuah buku bersampul biru tergeletak di atasnya. Ia membuka pelan buku itu dan tertegun mendapati beberapa lembar potret dirinya.
Foto pertama menggambarkan dirinya saat menatap membuka pintu mobil dengan tatapan dingin. Ia membalik lembar foto itu dan mendapati sederet tulisan.
‘Tatapannya sedingin karang es… membekukan…’
Foto kedua menggambarkan dirinya sedang tertidur di sofa kamarnya.
‘Apa yang sedang kau mimpikan, Tuan Es?’
Dan lembar foto terakhir, menggambarkan dirinya sedang tertawa bersama anak anjing yang hampir di tabraknya.
Aku menyukai senyummu
Terasa hangat…
Namun dinginmu melukaiku
Membekukan jiwa…
Kadang terasa hangat, kadang terasa beku
Cho kyuhyun, apa yang harus kurasakan…?!
Dada kyuhyun terasa sesak. Jantungnya terasa ngilu. “Mengapa baru sekarang aku tau bahwa kau bukan putrinya Yoon ah…? Semuanya akan berbeda kalau saja aku tau bahwa kau ternyata bukan adik tiriku…” lirihnya dengan mata berair “Karena saat pertama kali kita bertemu, mungkin aku sudah jatuh cinta kepadamu…”

 

To be continue…