Aku tidak tau sejak kapan mendung membuatku ketakutan. Bila sebelumnya hujan membuatku bahagia, sekarang aku takut ia akan datang. Mungkin sekarang pun ia sudah datang karena aku merasa basah. Bila memang sudah terlanjur basah, biar kudekap sendiri dingin yang terasa.
Aku mencintainya…
Dengan berat hati aku mengakui hal itu. Meskipun tidak kepada orang lainnya, namun aku mengakuinya pada diriku sendiri. Bahwa aku mencintainya.
I am lost.
In positive.
Aku tidak tau sejak kapan kehadirannya menjadi bagian dari hari-hariku. Merebut sang detik dari dekapan kesendirianku. Aku tidak tau sejak kapan ia memainkannya hingga melody tawa itu selalu keluar dari bibirku.
Aku, si cantik berwajah dingin, telah basah oleh nyanyian hujannya. Tanpa kusadari.
Entah sejak kapan aku menyukai caranya yang marah padaku. Caranya yang melarangku. Dia sangat berbeda dengan lelaki lainnya. Hanya dia yang berani bersikap tegas padaku. Temanku berkata bahwa yeoja sebenarnya sangat menyukai namja yang menyakiti. Karena sebenarnya yeoja menikmati rasa sakit itu. Mungkin itu ada benarnya. Meskipun aku merasa sakit, meskipun dingin itu membekukan, aku tetap berlari kepadanya. Kepada orang yang tanpa sadar telah memberiku luka.
.
.
“Kenapa wajahmu sangat jelek?”
“Lee Donghae… Dari tadi dia terus meneleponku!” keluhku setengah mengerang.
“Kenapa kau masih menyalakan ponselmu? Matikan!!”
“Kalau ada panggilan penting lainnya bagaimana? Ponselku hanya satu.” Meskipun menolak, tetap saja dalam hati aku tersenyum oleh caranya.
.
.
“Siapa yang membuatmu menangis? Dia? Kenapa selalu dia yang kau tangisi? Dia yang kau khawatirkan? Aku juga ingin kau menangis untukku.”
Boleh aku melempar namsan tower ke kepalanya?
Ingin dia bilang?
Ingiiiiiiinnn???
Dia saja yang tidak tau berapa banyak air mataku yang keluar untuknya. Terutama saat merindukannya. Karena aku tidak tau kalau rindu pada seseorang, rasanya bisa amat begitu sesak. Mungkin karena rinduku tidak bisa mencapai tuannya, mungkin juga karena tanpa sadar, dia sudah merebut udara untukku bernafas.
.
.
“Apa yang kau pikirkan?” tanyanya.
“Kalau aku pergi, bagaimana denganmu?” tanyaku balik.
“Kau tidak akan pernah pergi. Karena kau membutuhkanku.”
Mengapa kebenaran kata-katanya begitu menusuk hatiku? Bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta pada makhluk yang sudah membuat patah hati kaum hawa ini tanpa sadar? Dan aku termasuk salah satu dari kaum itu.
“Benar. Aku membutuhkanmu. Jadi kau juga tidak boleh pergi.” Balasku.
“Teman itu seperti café… Ada yang datang dan ada yang pergi.”
“Kalau begitu aku akan menjadi pelayan café yang tidak pernah pergi. Jadi saat kau datang, aku akan selalu ada.”
“Dan aku akan menjadi cangkir yang menemanimu.”
Mengapa ada luka yang tersimpan di balik hangatnya kalimat tulus itu? Jika perasaan ini menjadikannya belati yang melukai, kenapa aku tidak bisa menahannya dan menjadi tersakiti sendiri?
.
.
“Yaa, kau sudah hampir satu jam duduk diam tanpa menyentuh makan siangmu.”
“Aku sedang malas… Hyuk Jae oppa belum memberiku kabar apa dia sudah tiba di Korea.”
“Lee Hyuk Jae terus yang ada dalam otakmu. Sekali-kali kau harus memikirkanku!”
“Jangan. Nanti kau yang repot kalau aku memikirkanmu dan jadi jatuh cinta padamu.”
“Benar. Jangan jatuh cinta padaku.” Sahutnya sambil tertawa.
Terlambat bodoh. Aku benar-benar sudah jatuh cinta padamu… Lagi. Aku mengeluh di dalam hati.
.
.
Tentang dingin yang mulai terasa, kuharap ia bisa membekukan air mata. Sebagai pengganti udara yang telah terbawa, tenggelam di dalam airnya. Lalu, akan kubiarkan hujan itu bertahta. Sekali lagi, aku kalah.
Siapa dia?
Sosok yang masuk ke dalam hidupku tanpa layang aba-aba
Siapa dia?
Sosok yang dengan lancangnya menarik kedua sudut bibirku untuk menciptakan melody tawa
Siapa dia?
Sosok yang merebut sang detik dari semua rajutan hari sendiriku
Siapa dia?
Sosok yang membuatku sesak hanya karena aku ingin mengeja namanya
Siapa dia?
Sosok yang menghadirkan luka dalam lahirnya rasa tak bertuan
Siapa dia?
Aku membiarkan hujan musim gugur ini membasahiku. Menyamarkan air mataku yang membawa perih. Meskipun begitu, mataku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Dari dia, laki-laki yang tanpa sadar telah membawa seluruh hatiku. Yang saat ini sedang duduk di balik jendela kaca café sambil tertawa bahagia pada sosok laki-laki manis di hadapannya. Laki-laki yang telah menjadi kekasihnya.
Bila cintaku ini salah mengapa ia harus hadir?
Menerima fakta bahwa dunia kami sangat berbeda. Dan hanya ada 0% kemungkinan untuk saling mengikatkan perasaan ini. Kudekap kembali dingin itu dalam pelukan hujan yang menyenandungkan melody kepedihanku. Dalam buaian perih yang tak berujung.
FIN
Silahkan menggunakan tokoh siapapun yang kalian inginkan untuk mendeskripsikan laki-laki tercinta itu. Boleh bias kalian masing-masing. Atau siapapun karakter yang kalian sukai. Hope u all like this.
Jo Young Eun said:
.huwaaa 😥 vea ini keren bgt
.antara seneng tp miris
.ngegambarin perasaan fans ke bias.a
.aaa .. jd keinget bias aku yg jauh disana
김윤혜 vea said:
T_T fans ya?
Jo Young Eun said:
.iia fans ajj 🙂 ,cz klo pacar mah bodo amat
.enak.a jga bayangin bias 😀
.suka deh ama perumpamaan ttg kafe
.tp knp jd ma cangkir #plakk
김윤혜 vea said:
bentar, aku g paham hahah…
gak tau kenapa cangkir, blm kutanya ke orgnya
Leeteuk wife said:
Lalalalalalalalalalalala…. aq gak tertawa, cuma nganyi… jd aq gak bakal bisulan… :v
#dibunuh
김윤혜 vea said:
# siapin belati
Leeteuk wife said:
belatimu gak mempan d aq… xD
Jo Young Eun said:
.hehe mian ,aku kyk.a komen.a rada melenceng 😀
.tanya ma siapa ,cangkir kah ?
김윤혜 vea said:
iya hahah
uchie vitria said:
ya udah lah ikutan ngegalau karna bias aja kalo ama orang tercinta disisi kan lama ngrasain sakitnya
김윤혜 vea said:
andai aja dia emg bias wkwkwk… tp kalo bias mah ngapain galau segitunya wkwkwk
Laili said:
Yah, sedih ceritanya. Itu gay apa gimana sih? Maaih blm begitu paham. Bener gay gk sih, kak?
김윤혜 vea said:
akhirnyaaa ada yg menyadari… iya. makanya aku g mau makek nama bias jdi tokoh
kyuchan2104 said:
Hhuuuuaaaaaaaa,, *tissue mana tissue*,, bener” nyesek abis,, kebangetan miris.. Tp ttp enak buat ngebayangin’a.. Apalagi kl itu sibang evil embul CKH,, woah poko’a karakter dy bgt dah..
김윤혜 vea said:
jangan2, g rela gw si evil jd belok kkk
Chombul said:
Ohh..aku selalu suka ff eonni 🙂
김윤혜 vea said:
thank you 😅
young said:
Kek miris banget gitu yahh klo namja yg kita suka ga suka ama kita tpi malah suka sma sesama namjaa:'( Kata2nyaa ngena. Keren bangett (y)
김윤혜 vea said:
hahahahahah…
minrakyu said:
wew ending nya ntu lho. .
ntu co yg di sukain ce ntu homreng yee kalo bahasa gahoolnya c gay..
bener tak???
kirain mereka saudaraan mangkanya g boleh saling jatuh cinta.. eh ternyata. ..
김윤혜 vea said:
hahahah