Tags

, , ,

“DIAAAM!! DIA ITU CALON ISTRIKU!!!”
Sedetik. . . dua detik. . . tiga detik. . .
“YAAK!! APA KATAMU???”
“woonie kau apa kau tidak salah. . .”
“sejak kapan aku jadi. . .”
“memilih gadis sepertinya??”
“calon istrimu??”
“bagaimana kau bisa memutuskan. . .”
“kau pikir aku ini gadis. . .”
“hal penting seperti itu tanpa. . .”
“murahan yang mau menikah. . .”
“membicarakannya dengan eomma??”
“dengan siapapun??”
“bla. . .bla. . .bla. . .”
“bla. . .bla. . .bla. . .”
(WARNING: kata2 diatas diucapakan oleh ibu shiwon dan young ri secara bersamaan, maaf kalau kalian bingung)
Shiwon memijat pelipisnya pelan. kedua wanita dihadapannya ini masih mengomel bersamaan.
“HENTIKAAAN!!!” teriak shiwon hingga 7 oktaf.
Kedua wanita itu langsung diam dengan nafas terengah. Shiwon menyambar kertas yang masih digenggam young ri tadi dan memberikannya kepada ibunya “dia hamil anakku!!” katanya singkat yang mampu membuat ibunya hampir jantungan saat melihat hasil laporan kehamilan young ri itu.
“keinginanmu akan segera terpenuhi!! Besok juga aku akan menikah dengannya!!!”
Dengan cepat shiwon menyambar tubuh young ri dan menggendongnya, ia tau gadis itu sudah bisa berjalan dengan kaki timang, tapi ia ingin cepat2 pergi dari situ. “ada yang harus kita bicarakan!!” bisik shiwon ditelinga gadis yang masih antara sadar dan tidak itu, meninggalkan ibunya dalam keadaan shock tingkat tinggi.

“hei. . . kau tidak apa2??” tanya shiwon sambil mengibas2kan telapak tangannya didepan wajah young ri karna gadis itu masih membeku ditempatnya. “yaak lee young ri!!!”
Young ri tersentak kaget saat shiwon mengguncang bahunya dengan keras “yaak kenapa kau bicara seperti itu??? aku tidak mau menikah denganmuuuu!!!” jerit young ri setelah sadar dari kebekuannya.
“kita tidak punya pilihan!!”
Young ri berkecak pinggang sambil melotot “yang tidak punya pilihan itu kau!!”
“kau juga!!!” balas shiwon.
“kenapa aku??”
“kau tau anak siapa yang kau kandung??” tanya shiwon telak.
Young ri tercenung sambil menggeleng pelan “aku bahkan masih belum percaya kalau aku hamil. . .” katanya lirih.
Raut wajah shiwon berubah saat melihat wajah gadis itu. ia tidak melihat ada kebohongan disana. “lee young ri ssi. . . apa. . .apa kau benar2 tidak tau siapa ayah dari bayi itu??”
Young ri menggeleng pelan “aku tidak pernah tidur dengan laki2 manapun. . . karna itu juga kekasihku memutuskanku. . . karna aku tidak mau tidur dengannya. . . tapi tiba2 saja dokter menyatakan aku hamil, ini sangat membingungkanku. . .”
“kau ingin menggugurkan kandunganmu??”
Young ri tersenak” apa?? tentu saja tidak!! Bagaimanapun. . . bayi ini hidup. . . tidak mungkin aku membunuhnya. . .”
Shiwon menghela nafas pelan “kalau begitu. . .biarkan aku untuk menjadi ayah dari bayi itu. . .”
Young ri menatap shiwon terkejut “kau. . .”
“anakmu membutuhkan seorang ayah. . . dan aku membutuhkan seorang gadis untuk kunikahi. . . orang tuaku sudah memaksaku untuk segera menikah, aku pusing menghadapi mereka!! Jadi. . . maukah kau membantuku??”
“aku. . .”
“hanya sementara. . . aku tau, kita tidak saling mencintai. . . hingga anak itu lahir biarkan aku untuk menjadi ayahnya, bagaimana??”
“ini akan sangat beresiko. . .” desah young ri pelan “tapi. . . baiklah. . . seperti katamu, aku tidak punya pilihan!!”
Shiwon tersenyum pahit “ya. . . kita tidak punya pilihan. . .”
“hoeeek. . .” young ri membekap mulutnya. Tiba2 saja ia ingin muntah.
Shiwon menghampirnya “kau tidak apa2??” tanyanya sambil memegang lengan gadis itu “duduklah. . .” dibawanya gadis itu duduk disebuah bangku ditaman bermain.
“hmm. . . baumu harum. . .” young ri mengendus2 jas shiwon “bolehkah aku?? Ini bisa menghilangkan mualku. . .”
“terserah kau. . .”
Young ri memeluk lengan laki2 itu kemudian menyandarkan dagunya pada bahu shiwon. Dihirupnya aroma tubuh shiwon yang segar. Seperti wangi bunga lavender yang basah oleh air hujan. Shiwon tiba2 saja merasa gugup saat nafas young ri menerpa kulit lehernya. Bagaimanapun dia laki2 normal.
“yo. . .young ri ssi. . .tidakkah kau ingin tau namaku??” tanya shiwon gugup.
“wonnie??”
“jangan panggil aku seperti itu!!!” kata shiwon kesal “namaku choi shiwon!!”
“hhhmm. . . baiklah. . . woon ah. . .” gumam young ri pelan.
Jantung shiwon tambah berdebar2 keras. Kemudian ia ingat sesuatu. Diambilnya ponselnya disaku.
“apa yang kau lakukan??” tanya young ri.
“menelphone wedding organizer untuk mengurus pernikahan kita besok!!”
***

“omonaaaaa……eommaaaa….appaaa………..”
“young ah diamlah, biarkan mereka merawatmu!!!” kata shiwon.
“aigoooo rambutkuuuu. . . tidaaaaak. . . .”
“jangan mempersulit!!! Waktu kita tidak banyak, setelah ini kita masih harus mencoba baju!!!”
“andwaeeee. . . . apa yang kaliaan lakukaaan????” teriak young ri kencang.
Saat ini mereka sedang berada disebuah salon. Shiwon memaksa young ri untuk melakukan perawatan dulu sebelum acara pernikahan mereka nanti malam. Tapi rupanya gadis itu sulit sekali diajak kerja sama. Dari tadi ia memberontak terus membuat shiwon kesal. Bahkan harus membutuhkan empat orang salon untuk melakukan spa dan pemijatan tubuh padanya.

“hiks. . . badanku sakit semua. . .”
“berhentilah merengek!! Lihat, dirimu sekarang terlihat lebih segar!!”
“kau kira aku sayur??” saut young ri kesal “kenapa rambutku harus dipotong???”
“kau terlihat cantik dengan rambut setengah keriting itu!! daripada rambut panjangmu yang awut2an itu!!”
“berhenti mengomentari penampilanku sebelumnya!!”
“berhenti merengek dan mengeluh!!” saut shiwon kesal “ayo turun, kita sudah sampai!!”
Dengan malas young ri mengikuti shiwon pergi memilih gaun pengantin. Young ri hanya diam saja saat shiwon memilih2 gaun itu. ia sama sekali tidak berminat.
“coba yang ini!!” kata shiwon sambil memberikan selembar gaun.
Dengan malas young ri melangkah kefitting room untuk mencobanya. Lima menit kemudian ia keluar dengan wajah ditekuk “apa tidak ada yang lebih besar?? Kira2 yang bisa dijadikan selimut!!”
Shiwon tergelak melihatnya, gaun itu benar2 kebesaran “kukira tubuhmu sedikit lebih gemuk. . .”
Young ri masuk kembali kefitting room dan mencoba gaun yang kedua. Tidak lama kemudian kepalanya menyembul dari dalam “apa aku harus keluar??” tanyanya.
“tentu saja bodoh!!”
“aku tidak mau!!”
“ada dua pilihan!! Keluar atau aku yang masuk kedalam!!”
Young ri melotot menatap shiwon kemudian keluar perlahan sambil menyilangkan lengannya untuk menutupi dadanya.
“kenapa kau tutupi??” tanya shiwon.
“ini terlalu terbuka!! Kau ingin orang2 mengira bahwa kau akan menikahi seorang pelacur???”
Shiwon mendecak kesal kemudian memanggil seorang pelayan untuk membantu young ri memilih gaun yang tepat sementara ia mencoba jasnya. Jasnya sudah tepat. Pas sekali ditubuhnya. Ia mengencangkan dasinya sambil menatap cermin.
“tuan bagaimana dengan yang ini??”
Shiwon membalikkan tubuhnya saat mendengar suara pelayan itu. dan disana, disamping pelayan itu, seorang gadis sedang berdiri dengan kikuk sambil memegang sebuket bunga mawar. Gaun putih polos yang dipakainya sederhana, dengan tali bahu menyilang dan agak rumit melingkar dilengan atasnya kemudian roknya bergelombang panjang hingga kebawah menutupi higheels yang dipakainya, sangat cantik. . .
“bagaimana menurut anda tuan??” tanya pelayan itu, membuat shiwon tersentak.
“co. . .cocok!! lebih bagus dari yang tadi!! Kami ambil yang itu!!”
“apa menurutmu ini tidak terlalu mewah??” tanya young ri sedikit gugup.
“kau diam saja!!” saut shiwon, membuat young ri menggembungkan pipinya kesal.
“permisi tuan, nona, apa kami boleh mengambil foto kalian??” tanya seorang laki2 yang baru saja masuk.
“kami buru2, lain kali saja!!” saut young ri cepat dan hendak kembali keruang ganti. Tapi tangan shiwon cepat menahannya.
“silahkan!!”
Young ri mendelik kepada shiwon yang bersikap tidak perduli. Dengan cemberut diikutinya laki2 itu meskipun sebenarnya ia ingin cepat2 pulang dan tidur.
“nona, bisakah anda sedikit lebih dekat?? Tuan, tolong letakkan tangan anda dipinggang nona!!”
Dengan gugup shiwon meraih pinggang young ri “seperti ini??” tanyanya sambil menarik pinggang young ri.
“ah, kalian terlihat canggung sekali. . . santai saja. . .”
“kita hentikan saja pemotretan ini!! Badanku pegal sekali!!!” runtuk young ri.
“bersabarlah!! Sekali saja!!” gumam shiwon.
“kalau begitu cepat lakukan dengan benar!!” bentak young ri.
“yang tidak benar itukan kau!!” balas shiwon kesal.
“kau yang terlihat kaku!!”
“kau yang tidak terlihat mesra!!”
“bagaimana aku bisa mesra sedangkan kau tidak ada romantis2nya!!”
“aku tidak bisa bersikap romantis pada gadis serampangan sepertimu!!”
“itu resikomu kenapa mau menikah denganku!!”
“jadi kau pikir ini semua salahku??”
“bla bla bla. . .”
“bla bla bla. . .”
“apa benar mereka akan menikah??” gumam seorang pelayan pada photografer itu.
“mereka tidak terlihat seperti sepasang kekasih. . .”
“biasanya mereka akan terlihat malu2 saat mencoba baju pengantin, tapi mereka malah bertengkar. . .”
“tuan, nona, bisakah kalian berhenti???” seru photografer itu.
Kedua orang itu langsung berhenti mengomel dan menoleh kearah photografer itu.
“maaf, kami akan coba sekali lagi!!” ucap shiwon.
“sekali saja, lalu selesai!!” gumam young ri.
Shiwon menghembuskan nafas pelan kemudian meraih pinggang young ri dengan kedua tangannya, menarik gadis itu lebih dekat dengannya. Dengan gugup, young ri melingkarkan kedua lengannya keleher shiwon.
“ya begitu lebih bagus, tapi kurang dekat sedikit!!”
“be. . .begini??” tanya shiwon gugup sambil mempererat pelukannya hingga tubuh gadis itu menempel ketubuhnya sementara young ri semakin mempererat pelukannya hingga wajahnya begitu dekat dengan wajah shiwon.
“ya begitu, sekarang kalian harus tersenyum sambil saling bertatapan!!”
Perlahan young ri mendongak menatap wajah shiwon. Dicobanya untuk tersenyum. Sementara shiwon juga menatap gadis itu dan tersenyum.
“ya, bagus!! . . .selesai!!”
“huufft. . .” young ri langsung melepaskan pelukannya dan berjalan dengan cepat kefitting room. Tubuhnya terasa gemetar setelah merasakan panas dari tubuh laki2 itu tadi.
Sementara shiwon langsung membalikkan badannya dan berjongkok sambil menghirup udara sebanyak2nya.
“tuan anda tidak apa2??” tanya salah satu pelayan bingung.
“boleh aku minta air??” tanya shiwon dengan nafas tersegal.
“ba. . .baik. . .”

“akhirnyaaa. . . setelah ini aku bisa tidur!!” kata young ri lega sambil menyandarkan badannya dibangku mobil.
“siapa bilang kau boleh tidur??” saut shiwon “sekarang sudah hampir sore, setelah ini kita pergi kegereja untuk pengecekkan terakhir!!”
“mwoyaa??” young ri mendelik “kenapa kita harus menikah sekarang??” keluhnya.
“aku juga tidak tau. . .” gumam shiwon sambil menjalankan mobilnya menuju gereja.
“hoeeek. . .”
“kenapa?? Kau mual??” tanya shiwon saat melihat gadis disebelahnya itu membekap mulutnya.
“bisa kita berhenti seben. . .hoeek. . .”
“baiklah!!” jawab shiwon dan langsung memarkirkan mobilnya kesebuah restourant.
Young ri langsung menuju toilet begitu memasuki restourant sementara shiwon memesan makanan. Ia baru sadar kalau mereka belum makan.
“sudah selesai??” tanya shiwon begitu melihat gadis itu.
Young ri mengangguk pelan sambil duduk didepan shiwon. “aku lapar sekali. . .”
“makanlah, kita belum makan siang tadi!! Kau harus makan banyak, porsimu menjadi double sekarang!!”
“kau ingin gaun yang kita pesan tadi tidak muat saat dipakai nanti??” young ri mendelik kesal.
“daripada kau pingsan nanti. . . “ saut shiwon.
“sepertinya itu lebih bagus!!”
“mwo??”
Tiba2 ponsel shiwon berbunyi. Segera dijawabnya telphone itu.
“ya appa??”
“CHOI SHIWON SSI, JELASKAN PADAKU APA YANG TERJADI??”

tbc