Tags

, , ,

YOUR EVIL VOICE

Author : Silvia

Cast :

–        Yesung

–        Mizuno Ai

–        Yamashita Tomohisa

–        Lee Hongki

Ini adalah ff seri evil dengan cast yesung bikinan tante silvia. Cerita murni milik tante silvi, aku hanya mengedit dan menambal sedikit supaya mudah di mengerti oleh kalian.
thanks banget tante buat ff-nya, *cium*
happy reading ^^


~prolog~
Di suatu dunia iblis sedang diadakan perkumpulan untuk para Iblis muda yg belum sempurna menjadi Iblis (?).
“Seperti yg kalian ketahui, untuk menjadi Iblis sempurna, kalian harus membuat seorang manusia menangis,” ucap Mentri Kependudukan Iblis (?) “Oleh karena itu, kalian masing-masing akan tinggal di dunia manusia bersama sebuah keluarga manusia. Jika kalian berhasil membuat salah satu anggota keluarga tersebut menangis maka kalian lulus, jika tidak, maka kalian akan dieliminasi dari dunia Iblis ini, khukhukhu. . .

Waktu yg kalian punya hanya sebulan! Dan ingat baik-baik, larangan utama untuk seorang Iblis adalah cinta. Jika kalian terkena yg namanya cinta, maka kalian akan gagal. Dan cinta itu ada bermacam-macam jenisnya, rasa suka itu juga termasuk! Pokoknya jika kalian merasa menyukai sesuatu dan tidak ingin menyakiti, merusak ataupun kasihan, maka kalian akan gagal dalam ujian!!”
“Yeeeess!!!”
BOUUUGH. . .
“Yaaak, kenapa kau melempariku penghapus??” teriak namja Iblis muda yg sekarang berdiri dari duduknya.
“Siapa suruh bermain psp dan tidak mendengarkan kata-kataku?!” balas Bu Mentri sebal.
“Bukannya itu memang pekerjaan setan?! Apa kau ingin aku menjadi iblis yang baik?” tanya namja itu sambil mengelus-elus sayap hitamnya yg indah berkilau karna sudah dirawat dengan prnduk sunslik oleh 7 pakar sayap didunia.
#plak
Mentri Iblis wanita itu menggaruk-garuk rambutnya yg tidak gatal “Ah benar juga, kau memang pintar!”
“Itu sudah jelas!” saut si namja angkuh, sementara semua teman-temannya sibuk dgn urusannya masing-masing. Shindong yang makan makanan hasil curiannya, Siwon yg sibuk memasang jebakan, Eunhyuk yg membaca buku (wow, buku yadong maksudnya T.T), dan ada seorang devil yang hanya duduk bengong melihat Taeyeon dengan mulut ternganga. Terus terang, ia sama sekali tidak mengerti apa yang di maksud menteri itu. Kim Jong Won aka Yesung. Evil yang mempunya kelebihan berupa suaranya yang indah hingga mampu menghipnotis siapapun yang diinginkannya. Bahkan kelebihan itu sudah terkenal di seluruh neraka sampai lapis ke-7. Namun sayang,Evil babo yang punya suara mematikan itu saat ini sedang meminjam otak Kibum untuk mencerna apa yang di maksud taeyeon.
“Bum, bum, maksudnya apa sih??” bisiknya pelan.
“Intinya kau harus turun ke bumi dan membuat manusia menangis!!”
“Ooohh…” mulutnya membeo sambil ngangguk-ngangguk.
“Baiklah, ke13 Devilku, jaga baik-baik diri kalian selama didunia, bersikaplah selayaknya Iblis, kalian berhak menunjukkan identitas kalian, dan tenang saja, kekuatan kalian tidak akan menghilang!”
“Memangnya kapan kami harus berangkat?” tanya Ryeowook, devil yg punya skill babyface untuk menipu lawannya.
“Abad depan! Tentu saja sekarang pabo!!!”
“Tapi aku belum berpamitan pada Appa dan Eomma,” saut Yesung memperlihatkan wajah polosnya yang lebih bisa dibilang Pabo.
“Setan tidak butuh itu!!!” maki Bu Mentri Taeyeon kesal. “Tidak perlu memberi salam perpisahan juga!!!” sambungnya kesal saat si Sungmin akan membuka mulut.
“Wow, pembaca pikiran yg bagus!” gumam Donghae.
“Tentu saja, khukhukhu. . .” Taeyeon tertawa setan.
“Oi, jadi kapan kita berangkat? Be-te ni, dari tadi ngoceh mulu!” maki Heechul yg terkenal dengan hotmouth-nya.
“Ah benar, aku jadi lupa! Ok semuanya, are you ready??”
*ala sponsbob*
“Aya captain!”
“I cant heaaaar you,”
“Aya captain!”
“Berangkaaaaat!”
Bluuuush. . .
Ke-13 devil itu langsung berubah jadi asap dan menghilang dari pandangan, samar-samar masih terdengar suara teriakan seorang Devil “PSP-kuuuuuu. . .”
Dan suara itupun semakin lama semakin menghilang bersama kabut.
Sementara itu di awan-awan…
Yesung iblis yang terkenal babo dan cenderung aneh itu,dia seperti mempunyai dunianya sendiri, atau bahasa kerennya Autis kekeke…. Contohnya saat ini, dia tidak sadar kalau dirinya sedang ditransfer ke dunia manusia.Yang dia rasakan hanya perasaan melayang, gelap, dan jatuh…
“Waaaaaaaaaaaaa…….” Yesung baru ngeh (_ _’)

“Bagaimana ujiannya?” tanya seorang devil tiba-tiba.
Taeyeon tersentak dan mendongak keatas kemudian tersenyum “Sangat lancar Yang Mulia Lee Soo Man! Mereka baru saja berangkat!” jawab Taeyeon kepada devil yg sedang bergelantungan seperti kelelawar itu diatap.
“Kemana saja mereka?”
“Hmm. . . Leeteuk ke Inggris, Siwon ke Paris, Shindong ke Ethiopia (faktanya disana gak ada makanan mangkanya banyak org miskin ma kelaparan, kasian amat big oppa), Sungmin ke Venezuela, Donghae ke Mesir, Hangeng ke Cina, Heechul ke Brazil, Yesung ke Jepang, Ryeowook ke Thailand, Kangin ke Hongkong, Kibum ke Amerika, Eunhyuk ke Indonesia (ke rumah vea, wkwkwk) dan Kyuhyun ke Korea (ke rumah vea aka hyora juga, khukhukhu)”
“Hmm. . . Bagus-bagus! Kalau begitu persiapkan para lucifer untuk ujian bulan depan! Ada berapa orang?”
“Hmm 5 orang! Minhoo, Jonghyun, Key, Onew, Taemin!”
“Baiklah, aku mau pergi main airball dulu, ok, see you!!” Soo Man a.k.a raja Iblis mengepakkan sayapnya yang hitam dan besar kemudian terbang menghilang menembus dinding.

***
# Chapter One

*Disebuah Rumah sederhana di pinggiran kota Tokyo*

‘Ai ayo bangun…. Lihatlah, biasanya seseorang jika tidur akan terlihat menggemaskan, tapi kau tidak sama sekali. Ayo Ai sayang, bangunlah, aku tidak suka melihatmu memejamkan matamu….’

Ai membuka mata dan bangun.Dia mengerjap-ngerjapkan matanya lalu menghela nafas. Lagi-lagi mimpi itu.Ah bukan suara itu, suara yang membangunkannya setiap dia tidur, suara seorang pria.Suara yang selalu membuatnya aman, tapi entah siapa… Setelah sepenuhnya sadar, ia langsung mengambil I-Pad di meja di samping tempat tidurnya. Ia mengecek apa saja kegiatannya hari ini. Mizuno Ai adalah seorang Manager dari seorang artis yang sekaligus kekasihnya, seorang artis Jepang bahkan Asia, Yamashita Tomohisa. Setelah melihat jadwalnya hari ini, Ai lalu bergegas mandi dan sarapan, ia harus segera kerumah Tomohisa karena dia punya jadwal pemotretan pagi ini.

Ai memarkirkan mobilnya di basement sebuah Apartment elite yang ada di pusat kota Tokyo. Ia sedikit berlari menuju lift dan langsung menekan tombol 35. Setelah lift berdenting dan membukakan pintunya, ia langsung bergegas menuju kamar 3684. Setelah sampai didepan pintu Ai langsung menekan tombol password yang ada di dinding samping kanan pintu tersebut.
“Oh… kau sudah bangun rupanya” Ai sedikit terkejut melihat Tomohisa yang sudah duduk diruang makan sambil meminum coffee lattenya.
“Hmm..” hanya itu jawaban yang keluar dari Tomohisa.
“Apa kau sudah sarapan, atau ingin ku buatkan sesuatu?” tawar Ai.
“Tidak usah, bukankah kita hampir terlambat” Tomohisa bangkit dari kursinya dan mengambil jasnya yang tergeletak di atas sofa lalu berjalan menuju pintu keluar. Ai yang belum sempat duduk langsung berlari kecil mengikuti langkah Tomohisa.
Selama diperjalanan menuju lokasi pemotretan Tomohisa selalu sibuk menelpon atau sekedar memainkan I-Phone nya. Ai yang sedang menyetir pun tidak dipedulikannya. ‘Apakah benar dia pacarku..’ Ai mendengus sambil memonyongkan bibirnya.
“Kau kenapa?” tiba-tiba Tomohisa yang baru saja selesai menelpon menoleh ke arah Ai.
“Ah tidak, hanya saja kau selalu sibuk dengan mainan mu itu”
Tomohisa hanya tersenyum lalu kembali sibuk dengan I-Phone nya. Ai hanya memutar bola matanya.
Pemotretan kali ini, Tomohisa dipasangkan dengan seorang Artis baru.Taktik management yang bagus, mendongkrak popularitas wanita tersebut. Ai hanya bisa memandang kekasihnya yang sedang di foto dengan pose memeluk atau dipeluk oleh wanita tersebut. Hingga lama kelamaan ia tak kuasa menahan kantuknya dan akhirnya dia pun tertidur di kursi sambil menyandarkan kepalanya kedinding.
‘Ai… Aku suka melihatmu tidur kali ini, tidurlah yang nyenyak…’
Ai langsung tersentak bangkit dari duduknya dengan wajah terkejut. Tomohisa yang secara tidak langsung melihat Ai, mengernyit heran ‘Ada apa dengan gadis itu?’ batinnya, tapi karna ke profesionalannya ia tetap melakukan pemotretan itu dengan sempurna.

“Apa yang terjadi padamu tadi?” tanya Tomohisa pada Ai saat mereka sedang makan malam di sebuah café, masih digedung yang sama dengan lokasi pemotretan tersebut. Ya, pemotretan itu memakan waktu seharian,
“Apa yang terjadi padaku?” tanya Ai balik.
Tomohisa hanya memandang Ai dengan tatapannya yang membuat Ai serasa ingin bersembunyi dibawah meja ‘Astaga, bisakah dia tidak melihatku seperti itu’ ucap Ai dalam hatinya.
“Kau mimpi apa sampai terbangun dengan wajah bodoh seperti tadi?” tanya Tomohisa lagi.
“Aku tidak bermimpi apa-apa” jawab Ai kesal karena dikatai bodoh sambil mengalihkan pandangannya ke luar, ia melihat sepasang kekasih yang sedang berjalan bergandengan tangan, betapa ia pun ingin seperti itu.
Tomohisa mengikuti arah pandangan Ai dan tersenyum sinis melihatnya, “Kau juga ingin seperti mereka?”
Ai menghela nafas lalu berkonsentrasi memakan makanannya lagi.
“Bagaimana rasanya mempunyai seorang kekasih yang terkenal?” tanya Tomohisa lagi.
Ai mengangkat kepalanya ‘ha! Ternyata kau masih ingat kalau aku itu kekasihmu’ batin Ai.
“Merepotkan” jawab Ai yang kembali memakan makanannya.
“Kalau begitu kenapa kau masih betah denganku?”
“Aku ini managermu” jawab Ai singkat tanpa melihat Tomohisa
“Bagaimana kalau seandainya kau bukan managerku, kau masih ingin bersamaku?”
Ai tersentak, kenapa tiba-tiba Tomohisa berkata seperti itu “Perasaan tak bisa diubah hanya karena sebuah profesi”.
Tomohisa ingin menjawab perkataan Ai, tapi tiba-tiba I-Phone nya berbunyi.Ia langsung memberikan kode kepada Ai untuk menunggunya sebentar dan beranjak menjauhi Ai.
Beberapa menit kemudian….
“Maafkan aku, sepertinya aku harus pergi. Kau tidak usah mengantarku, biar aku naik taksi saja, kau langsung pulanglah dan istirahat, toh besok aku tidak ada jadwal” Tomohisa lalu mengusap kepala Ai dan meninggalkannya sendirian.
Ai yang sudah paham konsekuensinya yang berpacaran dengan seorang selebriti hanya tersenyum pahit ‘Betapa bodohnya aku’. Ai mulai kembali mengingat bagaimana mereka mulai berpacaran dulu….

*Flash Back*
Yamashita Tomohisa adalah seorang artis yang tergabung dalam group NEWS dan banyak digilai wanita.Termasuk Ai, seorang gadis manis yang hidup sebatang kara. Dan betapa beruntungnya Ai bisa menjadi manager seorang Tomohisa. Malam ini Tomohisa menggelar konser di Tokyo Dome, tempat yang sangat di idam-idamkan setiap artis untuk menggelar pertunjukan mereka. Tomohisa berhasil konser disana tak lepas dari usaha Ai untuk mengatur segala perencanaannya.Dan konser itu sukses besar. Setelah konser selesai, Tomohisa menghampiri Ai yang masih sibuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kru yang sudah mendukung konsernya.
“Setelah ini kau kemana?”
“Tidak ada, apa kau membutuhkan sesuatu” jawab Ai yang sekarang melihat I-Pad nya untuk melihat jadwal Tomohisa besok.
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang?” Ai menoleh dan melihat ekspresi Tomohisa yang sedikit tegang.
“Hisa-kun, apa kau tidak lelah?Besok jadwalmu padat.Kalau kau ingin berbicara sesuatu, katakan saja nanti di mobil”
“Baiklah, biar kali ini aku yang menyetir.Aku tau kau juga lelah, bahkan lebih lelah dariku” jawab Tomohisa.

“Kenapa kau berhenti disini Hisa-kun?” tanya Ai.
Baru lima menit perjalanan Tomohisa menghentikan mobilnya di Koishikawa Korakuen, sebuah taman yang indah di dekat Tokyo Dome.Tomohisa tidak menjawab pertanyaannya, justru memberi perintah supaya Ai turun dari mobil.
“Sudah lama aku ingin kesini” kata Tomohisa menerawang.
“Hmmm… sayang sekali ini bukan musim semi” kata Ai sambil melihat pohon Sakura yang tidak berdaun sama sekali.
Tomohisa menoleh kearah Ai “Dengan siapa kau biasanya menikmati bunga Sakura?” tanyanya.
“Teman-teman.Biasanya kami akan makan-makan dan bernyanyi sambil di iringi gitar”
“Bagaimana dengan kekasihmu?” tanya Tomohisa lagi
“Aku terlalu sibuk untuk mempunyai seorang kekasih”
“Kalau kesibukanmu sama dengan kesibukan kekasihmu, apa kau masih berpikiran untuk tidak mempunyai kekasih?”
Ai melongo menatap Tomohisa, dia mencerna kata-katanya. Tomohisa yang paham akan sikap Ai memilih untuk menunggu Ai mencerna kata-katanya…..1 menit…..
“Bisakah kau berbicara dalam bahasa Jepang Hisa-kun?”
“Ha ha ha…Apakah selama ini aku berbicara dalam bahasa Korea?” tanyanya sambil tertawa
“Iie, tapi aku tidak mengerti apa maksudmu.Aku sudah capek dan kau justru membuatku berfikir lagi” elak Ai, padahal dia sadar kalo dia itu bodoh (_ _’).
“Bagaimana kalau aku yang menjadi kekasihmu? Bukankah kita sama-sama sibuk, tapi kita hampir setiap hari bertemu”
“Kalau kau yang menjadi kekasihku, aku gadis yang paling beruntung”
‘astaga apa yang ku katakan?!’ batin Ai seketika menutup mulutnya dan menunduk menyembunyikan mukanya yang merah.
“Begitu ya? Baiklah, selamat!!” Tomohisa menyodorkan tangannya untuk menyalami Ai. Ai menyambut salam Tomohisa dengan muka yang penuh tanda tanya. “kau gadis yang beruntung, aku baru saja jadi kekasihmu”…….
*Flash Back End*

Ya, begitulah awal mereka berpacaran.Tanpa kata-kata romantis, bahkan tanpa pernyataan cinta. Tomohisa pria yang dingin, sosok pria yang sulit dimengerti Ai. Ai bahkan pesimis kalau Tomohisa serius dengan ucapannya 3 bulan lalu.Tapi entah kenapa justru itu yang selalu membuat Ai penasaran dan selalu ingin tau apa yang ada dipikiran Tomohisa. Sekali lagi Ai menghela nafasnya. Tiba-tiba poselnya berbunyi
“Moshi-moshi? Ah Direktur, oh begitu… Baguslah…..Aku akan mengatakan padanya. Hai,” Ai mengakhiri pembicaraannya. Direktur baru saja mengatakan bahwa Tomohisa akan bermain film dengan artis yang berpasangan dengannya dipemotretan tadi siang.

Ai mengendarai mobilnya, lalu dia tersadar bahwa Jas Tomohisa tertinggal di kursi belakang, Ai memutar balik mobilnya ke arah Apartment Tomohisa. Dia berniat untuk mengantar jas itu malam ini juga. Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.Ketika Ai hendak menekan password apartment Tomohisa, tiba-tiba saja pintu terbuka dan seorang gadis keluar dari Apartment tersebut. Ai menyadari kalau gadis itu adalah gadis yang ada dilokasi pemotretan tadi sekaligus yang akan menjadi lawan main Tomohisa di film terbarunya nanti. Gadis itu hanya tersenyum dan sedikit membungkuk memberi hormat kepada Ai. Ai segera masuk ke Apartment Tomohisa.Dia melihat Tomohisa ada di dapur bersandar di kulkas sambil memegang botol air mineral. Yang membuat Ai terkejut adalah penampilan Tomohisa.Rambutnya sedikit acak-acakan dan dia hanya memakai celana panjang dan topless. Ai tidak pernah melihat penampilan Tomohisa seperti ini sebelumnya.
“Kenapa gadis itu kesini?” tanya Ai sedikit meninggi
“Hanya ingin membangun chemistry” jawab Tomohisa santai
“jadi kau sudah tau kalau kau akan main film dengannya?”
“Yep!”
“Tapi apa harus dia datang ke Apartment mu?”
“Kau cemburu?” tanya Tomohisa sambil menaikan alisnya.
Ai yang selama ini sabar dengan sikap dingin Tomohisa akhirnya mulai protes “ya! Aku cemburu.Bagaimana bisa kau membawa seorang gadis kemari dan lihatlah kondisi mu, bahkan orang lain pun akan menganggap kau sudah melakukan sesuatu dengannya!” bentak Ai
“Memangnya apa yang baru saja aku lakukan?” Tomohisa mulai mendekati Ai. Ai hanya terdiam, menggigit bibirnya menahan air mata yang akan keluar. “Beginilah aku Ai-chan, bagaimanapun aku ini pria normal yang juga butuh akan hal itu. Entah kenapa aku tidak bisa melakukannya denganmu, aku tidak ingin menyakitimu” Tomohisa mengusap lembut pipi Ai, tapi Ai segera menepisnya.
“Lalu menurutmu aku ini normal?!Yang bisa saja menerima kekasihnya tidur dengan wanita lain hanya karena kekasihnya tidak ingin menyakitinya? Doushite?” Ai berbalik dan segera berlari meninggalkan Tomohisa. Tomohisa hanya memandang Ai sendu, tidak berniat mengejarnya.
“Gomenne” gumamnya…

Ai memacu mobilnya dengan cepat.Air matanya tidak berhenti mengalir.Tiba-tiba ia menghentikan mobilnya dengan menginjak rem dalam-dalam.Dia hampir menabrak seseorang. Ai melihat seseorang jatuh, dia sempat tercengang karena dia merasa orang itu jatuh dari langit. Setelah itu dia bergegas keluar dan melihat kondisi orang itu.
“Kau baik-baik saja?” tanya Ai cemas, masih ada sisa airmata di matanya
“Argghh hebat, bahkan aku belum melakukan apa-apa padamu, kau sudah menangis.Aku pasti segera kembali ke neraka” gumam pria itu lirih sambil tersenyum, kemudian pingsan.
Ai mengerjap-ngerjapkan matanya menatap orang itu heran, lalu menepuk-nepuk pipi pria itu. Pria itu tidak juga sadar, Ai lalu mengecek kondisi pria itu dengan cara berjongkok melihat kesana kemari secara berpindah-pindah tanpa menyentuh pria tersebut. ‘sepertinya dia tidak terluka’ batin Ai. Lalu dia mengambil ranting pohon dan menusuk-nusukan ranting tersebut ke pria tadi (dikira kodok mati =_=), ternyata pria tersebut tidak juga bangun. Akhirnya dengan susah payah Ai mengangkat tubuh pria tersebut masuk kedalam mobil dan membawanya ke rumahnya (kenapa ga bawa ke Rumah Sakit? Ya terserah Author lah hehehe *Author eksis*).

TBC