Tags

,

 

cfm

Saat maut berada tepat di hadapanmu, konon wajah orang yang kau cintai akan terlihat di matamu

 

Saat ini, aku melihatnya…

 

Rambut panjangnya yang tergerai tertiup angin. Tawa bebasnya yang membuat dunia menjadi cerah

 

Lalu mendadak semuanya menjadi gelap

 

Bisakah aku melihat lagi wajahnya?

 

Melihat lagi senyumnya?

 

Meskipun hanya sekali, aku ingin melihatnya lagi…

 

 Mendengarnya lagi…

 

Dan aku rela menukar apapun untuk itu…

———-

Part 1

Seorang laki-laki memandang jalan itu dengan gamang. Masih tersisa bekas pecahan kaca dari tabrakan mobil beberapa jam yang lalu. Bahkan ia masih melihat bercak darah yang mulai mengering. Ini mustahil. Itulah yang ada di dalam benaknya sekarang. Ia masih ingat dengan jelas kepada seseorang yang mendatanginya beberapa jam yang lalu setelah –yang katanya- ia mengalami kecelakaan mobil.

“Cho Kyuhyun?”

“Ye?”

“Heiishh… Bagaimana bisa kau mengalami kecelakaan? Bukankah Appamu sudah melarang untuk menggunakan mobil? Inilah akibatnya jika kau tidak menuruti orang tuamu! Namamu tidak ada di dalam daftar kematian hari ini, jadi apa yang harus kulakukan kepadamu huh? Merepotkan saja!”

“Mianhamnida, apa yang kau bicarakan Ajhusi?”

Ajhusi itu menghentikan gerakannya mengecek ponsel. Ia menatap Kyuhyun dengan kening terlipat “Apa kau bodoh?”

“Mwo?”

“Bukankah sudah jelas yang aku katakan?! Kau tidak ada di dalam daftar kematian!!” jawab Ajhusi itu. Tapi ajhusi itu kemudian tertegun “Tunggu dulu, jangan-jangan kau tidak sadar kalau kau sudah menjadi arwah sekarang?!”

“M-mwo? Arwah?” Kyuhyun mengerutkan kening bingung “Apa maksudmu?”

“Aiiishh… Ayo ikut aku!” Ajhusi itu memegang tangan kyuhyun dan seketika mereka sudah berada di depan sebuah kamar di rumah sakit.

Kyuhyun mengerjap bingung “Ba-bagaimana aku bisa di sini?”

“Lihat itu!!” perintah ajhusi itu tanpa menatap ke arahnya.

Kyuhyun mengikuti pandangan pria itu dan langsung terkejut saat melihat dirinya –tubuhnya ada di sana. Terbaring dengan berbagai alat yang menempel di tubuhnya.

“Itu-itu aku?”

Pletak

“Sudah jelas itu kau!” saut ajhusi itu sementara Kyuhyun hanya meringis sambil memegang kepalanya yang baru saja kena jitak.

“Mengapa aku tidak ingat…?” gumam kyuhyun.

“Saat menjadi arwah kau memang tidak ingat dengan apa yang kau alami saat masih hidup. Aku bisa memberimu dua pilihan. Kau ikut denganku menuju alam lain atau kau kuberi waktu tiga puluh hari untuk berusaha hidup kembali.”

“Jadi aku benar-benar arwah saat ini?” tanya Kyuhyun lagi membuat ajhusi itu melotot. “Baiklah, kalau aku mengambil waktu tiga puluh hari, apa yang harus kulakukan?”

“Tidak ada.”

“Mwo?”

“Hanya saja jika dalam tiga puluh hari kau mendapatkan ketulusan dari gadis yang kau cintai, maka kau akan kembali hidup.”

“Tapi… Tapi aku sama sekali tidak ingat apapun. Aku tidak tau siapa yang kucintai sebelumnya, lagi pula aku ini arwah, tidak ada yang bisa melihatku, lalu bagaimana bisa aku meminta ketulusan padanya?”

“Karena itulah kau harus berusaha hahahha…  Akan ada seseorang yang membantumu. Nanti dia akan datang kepadamu. Jika ada manusia yang dapat melihatmu, maka dialah orangnya. Baiklah,” Ajhusi itu meraih tangan kyuhyun dan melingkarkan sebuah jam tangan di tangannya “Waktumu di mulai dari sekarang, semoga berhasil.”

Begitu mengangkat wajah, Ajhusi itu sudah menghilang. Kyuhyun berputar-putar mencarinya tapi tidak ada.

“Aiiisshh apa yang harus kulakukan??” gumamnya pelan.

Dan ditempat inilah ia berdiri sekarang. Di tempat yang di yakininya sebagai tempat kecelakaannya. Ia masih memandang jalan itu dengan gamang. Ini seperti mimpi baginya. Apa benar ia seorang arwah?? Penasaran dengan pertanyaannya sendiri ia lalu menghampiri seseorang dan menyapanya. Tetapi tidak ada respon yang di dapatnya. Ia mencoba untuk berteriak tapi tidak ada respon juga. Dan saat ia menyentuh orang itu, tangannya menembus tubuh orang itu. membuatnya memekik sendiri. Sekarang, ia benar-benar yakin kalau dia seorang arwah. Bagaimana ini??

***

Ini sudah malam. Sudah hampir jam sepuluh. Tapi kyuhyun belum menemukan manusia itu. Ia terus berjalan mondar-mandir namun tetap tidak ada yang bisa melihatnya. tidak ada rasa lelah ataupun lapar karena sekarang ia adalah arwah. Karena bosan akhirnya kyuhyun berjongkok di bawah tiang lampu. Jalanan sudah sepi, harus ke mana lagi ia sekarang?

“Apa yang sedang kau lakukan?”

Kyuhyun mengerjap. Apa ia salah dengar? Rasanya seperti ada seseorang yang berbicara.

“Kau Cho Kyuhyun kan?”

Kyuhyun tersentak dan langsung berbalik. Orang itu jelas-jelas menyebut namanya. Ia memandang gadis di hadapannya itu dengan heran. Apa gadis ini mengenalnya? Dan terlebih lagi, ia berbicara pada Kyuhyun.

“Kau bisa melihatku??” tanya Kyuhyun antusias.

Gadis itu mengerutkan keningnya, menatap Kyuhyun dari atas hingga bawah “Kau sebesar ini sudah pasti aku melihatmu,” jawab gadis itu.

“Kau benar-benar bisa melihatku?” tanya kyuhyun lagi.

“Ck, Cho Kyuhyun berhentilah bersikap konyol!”

“Akhirnya aku menemukanmu…” teriaknya sambil memeluk gadis itu.

“YAA lepaskan aku bodoh!” gadis itu langsung mendorong tubuh kyuhyun kuat-kuat “Dasar gila!!” makinya lalu berlalu begitu saja.

“Bahkan aku bisa menyentuhnya…” kata Kyuhyun sambil menatap tangannya. Tapi kemudian ia tersadar kalau gadis itu sudah berlalu “YAA tunggu aku!” teriaknya sambil berlari mengejar gadis itu.

“Siapa namamu?” tanya kyuhyun.

Gadis itu hanya berjalan tanpa menggubrisnya.

“YAA aku tanya siapa namamu!!” suara Kyuhyun mulai meninggi.

Gadis itu tetap tidak memperdulikannya.

“YAA TULI! Aku bertanya kepadamu!”

Gadis itu berhenti berjalan lalu berbalik “Siapa yang sebut tuli huh?” bentaknya.

“Kau!!”

Gadis itu menghela nafas “Aku lelah Kyuhyun ssi… Tidak cukupkah kau menggangguku di sekolah?!”

“Jadi kita satu sekolah?”

“Siapa namamu?” tanya gadis itu.

Walau bingung kyuhyun menjawab juga “Cho Kyuhyun,”

“Kau ingat namamu itu artinya kau tidak amnesia, demi tuhan aku tidak ingin berurusan denganmu saat ini. Aku lelah dan ingin segera sampai rumah, tolong jangan menggangguku.”

“Tapi hanya kau yang bisa membantuku… Karena hanya kau yang bisa melihatku,”

“Apa maksudmu?”

“Aku bukan manusia, aku adalah arwah.”

Gadis itu menatap Kyuhyun datar lalu berbalik dan berjalan lagi “Berhentilah bermain-main,” sautnya.

“Aku tidak bercanda, aku benar-benar arwah saat ini. tidak ada yang bisa melihatku selain dirimu,”

“Ajhusi,” gadis itu memotong jalan seseorang “Mianhamnida, apakah anda melihat teman saya ini?” tanya gadis itu sambil menunjuk Kyuhyun di sebelahnya.

Ajhusi itu melirik sekilas “Agashi, apa kau tidak waras? Jelas-jelas kau sendirian,” kata orang itu lalu berjalan lagi.

Kyuhyun mengangkat sebelah alis seakan mengatakan ‘sudah-kubilang-kan?’ saat gadis itu menatapnya. “Kau masih tidak percaya?” tanya Kyuhyun.

“Ini membingungkan…” gumam gadis itu.

“Aku bisa membuktikannya kepadamu,” Kyuhyun mendekati seseorang lalu mengayunkan ke tubuh orang itu. Tentu saja tangan itu menembus tubuh itu.

Gadis itu membelak dengan wajah pucat “Se-setan…”

“Aku bukan setan tapi arwah!!” bentak Kyuhyun kesal.

Akhirnya gadis itu kembali berjalan lagi. Mereka sama-sama diam hingga gadis itu masuk ke dalam sebuah pagar kayu yang di hiasi bunga di sisi kanan-kirinya. Membawa mereka pada halaman kecil yang dipenuhi rumput.

“Kau akan terus mengikutiku?” tanya gadis itu.

“Aku tidak ada pilihan lain, hanya kau yang bisa melihat, mendengar dan menyentuhku…” jawab Kyuhyun dengan wajah memelas.

Tanpa bicara gadis itu membuka pintu rumah lalu menyalakan lampunya. Kyuhyun masih mengikuti dari belakang. Ia menutup pintu itu kembali dan sedikit terkejut saat ia bisa menyentuhnya. Berarti tidak hanya orangnya, ia juga bisa menyentuh semua benda yang berhubungan dengan gadis ini.

“Kenapa kau tidak mengingatku?” tanya gadis itu sambil melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal.

“Aku tidak ingat semua yang terjadi di kehidupanku. Bahkan aku tidak ingat apa aku punya orang tua atau tidak,”

“Yoon Hye. Namaku Kim Yoon Hye.”

“Yoon ah, kau tinggal sendiri?” tanya Kyuhyun. Ia sedikit takut jika ada orang lain. Nanti mereka berfikir kalau gadis itu gila karena menyangkanya berbicara sendiri.

“Aku sendirian, Appaku bekerja di luar negeri.”

“Eommamu?”

Yoon Hye menghentikan gerakannya menuang air minum “Dia sudah meninggal sejak aku masih kecil,” jawabnya lalu meneguk airnya.

Kyuhyun terdiam mendengarnya. “Tapi jangan khawatir, aku hanya di beri waktu tiga puluh hari,” katanya mencoba mengalihkan topik “Selama itu aku ingin minta tolong kepadamu agar aku bisa hidup kembali.”

“Hidup kembali?” tanya Yoon Hye. Ia baru sadar jika Kyuhyun di depannya ini adalah arwah berarti dia sudah meninggal? “Kau… Kau meninggal??” tanyanya shock.

“Beluum!!” teriak kyuhyun “Jangan berkata seenaknya! Aku masih koma di rumah sakit dan aku hanya punya waktu tiga puluh hari untuk mencari cara agar bisa hidup.”

“Apa yang harus kau lakukan?”

“Tidak ada,” jawab Kyuhyun mengopi kata ajhusi tadi.

Yoon Hye mengerutkan keningnya “Lalu?”

“Hanya saja dalam tiga puluh hari itu, aku harus mendapatkan ketulusan dari gadis yang kucintai… Jadi kau harus membantuku mencari gadis itu.”

Yoon Hye menatap kyuhyun sejenak “Kau yakin dari gadis yang kau cintai? Bukan gadis yang mencintaimu?”

Kyuhyun mengangguk “Gadis yang kucintai… Dan aku tidak tau siapa dia…”

Yoon hye menatap laki-laki itu ragu, “Kyuhyun ssi… Kau… Kau mencintaiku.”

“Mwo?” Kyuhyun melebarkan matanya menatap Yoon Hye.

“Sejak kelas satu kau selalu mengejar-ngejarku hingga kini.”

Kyuhyun menatap gadis itu tercengang. Gadis itu memang manis, tapi sederhana. Rambutnya hitam panjang, matanya bulat bening tapi terkesan dingin. “Tidak mungkin aku menyukaimu,” tandas kyuhyun. Ia yakin, yang di sukainya adalah gadis-gadis yang pantas menjadi foto model atau penyanyi.

“Kau menyukaiku! Sampai-sampai kau membuatku pusing dengan tingkahmu.”

“Tidak mungkin aku menyukai gadis… di bawah rata-rata sepertimu.”

Yoon Hye terbelak. Segera saja sebuah buku melayang dan tepat mengenai muka kyuhyun “Kau benar-benar menyebalkan! Sudah menjadi arwah-pun tetap menyebalkan! Dasar babi!!” maki Yoon Hye kesal sambil berjalan menuju sebuah kamar.

BLAM…

Pintu dibanting keras.

“Aiiish… Tidak mungkin aku jatuh cinta pada gadis jadi-jadian sepertinya,” gumam Kyuhyun sambil mengelus-elus pipinya bekas tamparan buku itu.

To be continue…

 

 

last edited 21 Oktober 2013 ; 11.45